Lihat ke Halaman Asli

Icha Tiara Devi

Student of Public Health at University of Indonesia

Diabetes: Bertahun-tahun Jadi Ancaman, Mari Bersama Kita Lawan!

Diperbarui: 19 Desember 2021   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Diabetes Melitus. Foto: Pexels

Di awal tahun 2021 silam, warganet dihebohkan dengan kematian salah satu komedian legendaris tanah air, Bang Sapri atau yang biasa dikenal dengan Sapri Pantun. 

Sebelum meninggal, beliau dikabarkan dirawat di rumah sakit akibat penyakit diabetes melitus. Penyakit ini perlahan menggerogoti hidup almarhum baik secara fisik maupun psikis. 

Kadar gula dalam tubuhnya yang sangat tinggi mengakibatkan kakinya harus diamputasi karena terjadi memar dan pembusukan. Tak hanya almarhum Sapri, penyakit diabetes ini juga merenggut kualitas hidup lebih dari 10,3 juta penduduk Indonesia. 

Lantas, apa sebenarnya penyakit diabetes ini dan bagaimana ia dapat menyebabkan kematian?

Diabetes melitus atau sering disebut juga dengan penyakit kencing manis terjadi akibat tubuh kekurangan hormon insulin sebab pankreas tidak mampu menghasilkannya. Hormon insulin ini sangatlah penting untuk memerintahkan sel tubuh menyerap gula menjadi energi dan juga mempertahankan jumlah gula (glukosa) di dalam darah. 

Pada penderita diabetes melitus, hormon insulin tersebut tidak mampu bekerja secara efektif sehingga tubuh tidak mampu menyerap glukosa hasil penguraian karbohidrat yang kita konsumsi. Akibatnya, gula menumpuk di dalam darah, yang mana kelebihan gula ini akan dikeluarkan bersama-sama melalui urin. 

Dengan begitu, urin yang banyak mengandung gula akan terasa manis sehingga disebut kencing manis. Sebaliknya jika urin yang dihasilkan dari tubuh yang normal tidak akan terasa manis karena tidak mengandung gula di dalam urinnya. 

Penyakit diabetes melitus atau kencing manis ini mulanya disebabkan karena kebiasaan atau lifestyle buruk yang kita terapkan seperti kegemukan atau berat badan berlebih, kurangnya aktivitas fisik misalnya olahraga, konsumsi makanan yang tinggi kolesterol, tekanan darah tinggi, juga melakukan diet yang tidak seimbang dengan mengkonsumsi tinggi gula, garam, dan lemak, namun rendah serat. 

Terlebih saat pandemi saat ini, sebagian besar kegiatan hanya dilakukan di dalam rumah sehingga meningkatkan kemungkinan bagi kita untuk mengkonsumsi banyak makanan tanpa disertai dengan aktivitas fisik yang memadai. Hal tersebut berkemungkinan besar untuk menyebabkan kerja tubuh menjadi lebih berat dibandingkan dengan orang yang melakukan kebiasaan sehat dalam hidupnya. 

Tidak hanya sampai disitu, meskipun terlihat sepele, diabetes melitus memiliki dampak dan komplikasi yang sangat berbahaya jika kita tidak segera menanganinya, seperti penyakit jantung koroner, stroke, penyempitan pembuluh darah, dan masih banyak penyakit lainnya. Lebih parah lagi, diabetes juga dapat menyebabkan kematian seperti yang dialami oleh almarhum Sapri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline