Lihat ke Halaman Asli

Hijriah

Artikel Mahasiswa

Pemberdayaan Digital Marketing sebagai Media Pemasaran Produk di Tengah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 31 Agustus 2021   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kelurahan Tegal Besar merupakan salah satu kelurahan yang berada salah satu Kota yang berada di Provinsi Jawa Timur, tepatnya berada di Kota Jember Kecamatan Kaliwates. Sebagian besar kota ini diisi oleh penduduk pendatang yang berasal dari berbagai macam diluar daerah. Kelurahan Tegal Besar sendiri dibagi menjadi beberapa wilayah, diantaranya Gumuk Bago, Gumuksari, Karanganyar, Kedungpiring, Krajan Barat, Muktisari, Tumpengsari. Lokasi untuk KKN BTV UNEJ III 2021 sendiri berada di Tumpengsari, yang dimana penduduknya rata-rata memiliki mata pencaharian pelaku usaha UMKM serta para buruh. Salah satu usaha dari r tersebut adalah Rumah Kripik Asoi

Keripik adalah satu makanan ringan yang biasanya terbuat dari umbi-umbian. Keripik saat ini telah menjadi makanan favorit masyarakat utamanya pada kalangan remaja-dewasa. Keripik sendiri memiliki ciri khas yang saat ini telah berkembang, mulai dari bentuknya yang oval, terkadang bulat, bahkan ada pula yang memiliki bentuk yang beraneka ragam. Salah satu umbi-umbian yang menjadi bahan dasar dalam pembuatan keripik sendiri pada umumnya adalah singkong dan talas. Kedua bahan ini menjadi ciri khas utama yang memiliki rasa serta tekstur yang nikmat untuk dikonsumsi. Keripik sendiri saat ini tidak hanya memiliki rasa yang original saja namun banyak varian rasa seperti halnya rasa keju, balado, pedas asin, bahkan varian rasa lainnya.

Permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha kripik adalah sistem pemasaran produk yang kurang maksimal. Dalam pemasaran produk ini pelaku usaha hanya melakukan pemasaran melalui sistem pesanan via whatsapp atau langsung pesan dirumah dan dititipkan ke toko. Selain itu kurang menariknya kemasan dari produk juga menjadi permasalahan yang dihadapi pelaku usaha sehingga perlu adanya perkembangan ataupun pembaharuan. Permasalahan lain yang dihadapi pelaku usaha utamanya dimasa pandemic Covid-19 yang sedikit banyak menyebabkan penurunan penjualan karena kurangnya tenaga kerja serta terjadinya krisis ekonomi. Dimasa saat ini bahan baku pun menjadi pertimbangan yang harus dipikirkan sebaik mungkin karena naiknya harga bahan baku menjadi permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha kripik ini.

Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan melalui program Kuliah Kerja Nyata Back to Village 3 di Kelurahan Tegal Besar Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember yang dilaksanakan selama 30 hari, terhitung sejak tanggal 11 Agustus 2021 hingga tanggal 09 September 2021. Kegiatan yang saya lakukan meliputi sosialisasi mengenai digital marketing, perizinan usaha secara sederhana, serta pelatihan pembukuan secara digital terhadap mitra sasaran. Sosialisasi dan pelatihan tersebut akan dilakukan setiap minggu selama periode KKN BTV 3 berlangsung. Sasaran mitra yang saya pilih adalah salah satu pelaku usaha keripik di Kelurahan Tegal Besar Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember.

Kegiatan yang akan dijalani pada minggu pertama adalah survei lokasi dan mengidentifikasi masalah pada sasaran tepatnya usaha keripik di Kelurahan Tegal Besar.

Kegiatan pada minggu kedua yang akan dilakukan adalah pengenalan produk lebih dalam, mulai dari orientasi bahan baku yang harus dipilih karena hal ini merupakan hal yang paling utama untuk mendapatkan output yang baik. Kemudian melakukan proses dalam pemasakan (pengupasan, pencucian, pemasatan, penggorengan) serta pengemasan. Dalam tahap ini, karena dirasa perlunya inovasi dalam pengemasan (rebranding) maka saya membantu pelaku usaha untuk melakukan perkembangan pada kemasan, yang nantinya akan membantu dalam peningkatan penjualan.

Kegiatan pada minggu ketiga yang akan dilakukan adalah pelatihan digital marketing. Pelatihan digital marketing digunakan agar pelaku usaha mengetahui apa itu digital marketing, dan bagaimana cara memasarkan produk keripik ke sosial media seperti Instagram, Facebook serta aplikasi e-commerce lainnya. Kegatan ini dilakukan agar pelaku usaha keripik dapat mengenalkan produknya dalam jangkauan yang meluas.

Kegiatan pada minggu keempat yang akan dilakukan adalah evaluasi dan monitoring megenai kegiatan yang telah dilakukan pada minggu-minggu sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan dengan memantau penjualan produk kripik dan apakah ada kenaikan penjualan atau tidak, serta melakukan evaluasi agar mengetahui apakah pelaksanaan program kerja sudah sesuai atau tidak.

Dengan adanya program kerja diatas diharapkan dapat membantu dan menarik pelanggan untuk membeli produk sehingga akan berdampak positif pada peningkatan omset penjualan keripik kemudian diharapkan pula pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya melalui inovasi-inovasi terbaru mengenai produk yang dipasarkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline