Lihat ke Halaman Asli

Seks Karezza, Teknik Seks Kekinian Tanpa Orgasme

Diperbarui: 16 Maret 2019   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seks sangat identik dengan orgasme. Dalam seks, orgasme biasanya menjadi tujuan akhir sebagai tanda kepuasan dan puncak gairah seksual yang tak lagi terbendung. Namun, lain cerita dengan seks Karezza. Teknik seks yang satu ini justru sama sekali tidak melibatkan orgasme. Lalu apa enaknya? Nah, langsung intip saja ulasan lengkapnya di sini.

Apa itu seks karezza?
Karezza adalah hubungan seks yang lembut dan penuh kasih sayang. Istilah ini berasal dari bahasa Italia carezza yang berarti belaian. Tak seperti hubungan seks lainnya, tujuan dari Karezza bukanlah orgasme melainkan perasaan santai dan dekat dengan pasangan Anda.

Hubungan seks yang satu ini mendorong pasangan untuk bersikap sesantai mungkin dan mengambil napas dalam-dalam ketika energi kuat saat berhubungan mulai bergejolak. Pasalnya, Karezza menitikberatkan cinta dan koneksi spiritual Anda dengan pasangan, bukan pada gairah seksualnya.

Aktivitas seks yang satu ini lebih melibatkan aktivitas seperti senyuman, tatap mata, dan kontak kulit ke kulit. Oleh karena itu, Karezza biasanya jauh lebih lambat dan santai dibandingkan dengan hubungan seks pada umumnya yang cenderung menggebu-gebu.

Keuntungan melakukan seks karezza
Ahli teori seks J. William Lloyd menuliskan dalam bukunya The Karezza Method bahwa tujuan utama Karezza adalah mempertahankan energi seksual yang kuat dan mencegah atau mengurangi hasrat seksual. Lloyd juga menuliskan dalam bukunya bahwa aktivitas seks yang satu ini mampu mengobati berbagai penyakit.

Namun, Karezza memang mampu meningkatkan perasaan bahagia di otak. Pasalnya, aktivitas seksual seperti berpelukan, tersenyum, dan berciuman bisa meningkatkan kadar hormon oksitosin di dalam tubuh. Oksitosin merupakan hormon yang bisa membantu mengurangi stres. Bahkan, oksitosin yang dilepaskan di otak bisa memberikan efek menenangkan sehingga membantu tidur menjadi lebih nyenyak.

Menurut dr. Raymonde Jean dari St. Luke's-Roosevelt Hospital Center, New York City, saat Anda tidur lebih nyenyak otomatis kualitas hidup menjadi lebih baik. Tidur cukup juga membantu mengurangi radang. Penelitian menunjukkan orang yang kualitas tidurnya buruk atau kurang tidur memiliki kadar protein penyebab peradangan di dalam darah yang lebih tinggi.

Artikel ini sudah tayang di [http://bit.ly/Seks_Karezza]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline