Lihat ke Halaman Asli

Icha Nors

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga, pendidik

Inilah Alasan Mengapa Memilih Jadi Guru Pra Sekolah

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1338855998678017802

[caption id="attachment_185827" align="aligncenter" width="300" caption="Dokumen pribadi (KB Matholi'ul Huda Troso Jepara)"][/caption]

Sering mendapat pertanyaan yang sama secara berulang-ulang dari beberapa teman waktu sekolah, menggerakkanku untuk menulis artikel ini. Ya, apa enaknya menjadi guru di level paling bawah setingkat “Kelompik Bermain” dan TK/RA?

Sesuai dengan namanya, yaitu kindergarten (Taman Kanak-kanak) diibaratkan sebagai taman dan anak sebagai bunga yang sedang tumbuh. Seperti taman  bagi bunga, TK merupakan tempat yang “subur” bagi perkembangan anak. Berhidmah di taman dengan aroma semerbak wangi bunga dengan segala keunikannya mempunyai daya tarik tersendiri.

TK/RA memang bukan taman yang subur untuk bertanam bunga keuntungan atau investasi, tapi hanya sebuah lahan pengabdian yang mungkin hanya bisa dipanen kelak di kemudian hari dalam bentuk non kebendaan atau material.

Meskipun tidak menjanjkan limpahan materi, menjadi guru TK/RA bukan karena suatu “kebetulan,” melainkan “tujuan” dalam arti disengaja menjadi pilihan. Dengan penuh kesadaran, berbekal pemahaman tujuan dan fungsi pendidikan TK mereka harus mampu menyelenggarakan kegiatan pembelajaran di TK secara tepat, mampu memodifikasi dan mengembangkan cara pembelajarannya tanpa mengabaikan kaidah-kaidah pedagogis tentang pendidikan anak.

Keuntungan Menjadi Guru Pra Sekolah

Sebagai wahana yang kondusif bagi proses tumbuh kembang anak dalam mengembangkan berbagai potensi dan kemampuan anak sebagai fondasi yang kokoh untuk perkembangan anak selanjutnya, ternyata TK/RA dan lembaga pendidikan pra sekolah yang lain juga memberi keuntungan bagi gurunya, antara lain:

1.Memperkaya Pengetahuan dan Pengalaman

Dalam perencanaan pembelajaran, guru perlu mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan, termasuk penguasaan materi yang akan ditelaah dalam tema yang dipilih. Dengan demikian menuentut guru untuk mencari dan mempelajari sumber-sumber yang relevan terlebih dahulu sehingga mendorong untuk memperbaharui pengetahuan dan pengalamannya.

2.Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Sosial

Keberadaan wali murid (Orang Tua) sebagai mitra dalam memberian dukungan dukungan pengetahuan, keahlian dan sumber-sumber lainnya dan keterlibatan dalam kegiatan-kegitan folunteer lain merupakan wahana pendidikan bagi guru dalam berkomunikasi dan bermasyarakat

3.Melatih Keberanian Mengambil Resiko dan Kejelian Memahami Masalah

Guru TK/RA harus mempunyai kualitas personal dan sikap tertentu untuk memerankan diri sebagai agen pembaharuan pendidikan. Contohnya, secara potensial, suatu upaya pembaharuan selalu menanggung resiko karena ada kalanya upaya yang dilakukannya menjadi tidak lebih baik. Oleh karena itu diperlukan keberanian untuk melakukan upaya-upaya pembaharuan pendidikan. Tanpa keberanian untuk berbuat, maka selama itu pula upaya meningkatkan mutu pendidikan tidak akan terjadi.

4.Membuat Awet Muda

Berhadapan dengan anak ditutut berpenampilan ceria, smart dan selalu berpikir optimis. Sehari-hari bersama anak-anak yang lucu, unik membuahkan kebahagiaan tersendiri. Apa yang tercermin pada orang yang sedang bahagia, wajahnya akan terlihat berseri-seri, santai dan lebih muda daripada usia sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline