Lihat ke Halaman Asli

Icha Nors

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga, pendidik

Susahnya Berhadapan Dengan Dewasa Berkebutuhan Khusus

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menghadapi orang dewasa (tua) yang berkebutuhan khusus memang lebih sulit kadang-kadang malah memancing tindakan kekonyolan. Dibanding dengan anak-anak, orang dewasa penderita temper tantrum (salah satu jenis kelainan/ berkebutuhan khusus) lebih sulit pengendaliannya. Temper tantrum dewasa (istilah saya) adalah  orang dewasa (tua) yang mempunyai ledakan emosi yang sangat kuat, disertai rasa marah dan menyerang dengan kata-kata kasar dan kotor serta lepas kontrol. Reaksi berlebihan ini akan muncul ketika apa yang diinginkan tidak dapat terpenuhi.

Biasanya para dewasa  tantrum ini dari golongan ambisius pada suatu jabatan tertentu. Banyak kan yang seperti ini di negeri ini? Sifat kekanak-kanaan yang dominan pada dewasa tantrum bisa timbul sewaktu-waktu bila dalam kondisi terjepit/kalap. Dan akan lebih parah jika keluarganya tidak menyadari kelainan ini.

Sebagai layaknya anak kecil, dewasa tantrum akan berhenti bereaksi liar jika keinginannya dituruti (manipulative tantrum).

Kalau dewasa tantrum tidak tahu bagaimana cara menyampaikan keinginannya secara jelas, akan mengalami frustasi (verbal frustration tantrum), ia akan melampiaskannya dengan cara “mengamuk.”

Lain halnya dengan temperamental tantrum, ini terjadi ketika tingkat frustasi  sangat tinggi. Perilakunya menjadi sangat tidak terkontrol dan sangat emosional.

Dewasa tantrum punya kebiasaan menghujat, menghardik dan mengancam siapa saja yang dianggapnya membahayakan posisinya. Tapi tak perlu takut dan jangan terpancing  karena ia akan tambah bertingkah. Tarik napas dalam-dalam, beristighfar dan renungkan apa yang harus dilakukan.

Hadapi dengan tenang dan tersenyum. Tapi jangan sampai tertawa terbahak-bahak, dewasa tantrum akan sangat tersinggung. Jangan pernah beragumentasi pada penderita tantrum, karena tidak mungkin dia mau mengerti. Biarkan saja sampai ia tenang sendiri. Setelah tenang, perdengarkan kalimat-kalimat thoyyibah dan pertontonkan film atau apalah yang menceritakan kematian. Kiranya hanya kematian yang bisa menyadarkannya kembali kepada jalan yang benar.

Bagaimanapun orang dengan tingkat kecerdasan spiritual tinggi lebih kecil kemungkinan menderita temper tantrum.

Sekali lagi tantrum dewasa hanya bisa disembuhkan bila keluarga tidak merespon keliarannya, apalagi  mendukungnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline