Lihat ke Halaman Asli

Icha Nors

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga, pendidik

Belajar ke Kantor Pos Yuk….

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13327746081717936771

[caption id="attachment_170994" align="aligncenter" width="427" caption="Sebelum mulai kegiatan, kumpul dulu di sini ya..."][/caption]

Belajar ke kantor pos? Kenapa tidak…Tentunya akan lebih mengasyikkan, karena memberi warna lain dan pengalaman baru pada anak untuk belajar dalam suasana yang berbeda. Seperti yang dilakukan oleh anak-anak RA Matholi'ul Huda 01 Troso Pecangaan Jepara   ini.

Sebenarnya program kunjungan belajar ini merupakan puncak tema yang dilaksanakan rutin pada akhir program semester  setiap tahunnya dengan obyek berbeda-beda sesuai tema pembelajaran yang berlangsung saat itu.  Dan kali ini obyek yang dituju adalah Kantor Pos Jepara.

Pemanfaatan kantor pos sebagai  salah satu sumber belajar untuk mengenalkan benda-benda pos sebagai salah satu perangkat /alat berkomunikasi (tema pembelajaran pada semester genap ini), sangatlah tepat bagi anak usia dini setingkat TK/RA, karena sesuai  dengan konsep pembelajaran berbasis Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning /CTL). Yaitu konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata anak dan mendorong anak membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Lingkungan (misalnya kantor pos), pada umumnya memberi tantangan pada anak-anak untuk dilalui. Anak bisa belajar melalui interaksi langsung dengan benda-benda dan ide-ide. Lingkungan baru di luar kelas menawarkan pada guru kesempatan menguatkan kembali konsep-konsep yang sudah diajarkan di dalam kelas. Selain itu lingkungan sebagai sumber belajar juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, social emosial dan intelektual.

Contoh penguatan penguatan konsep-konsep itu diantaranya anak diberi kesempatan untuk mengirim surat, memasang prangko pada sampul surat, menyetempel dan memasukkannya pada kotak surat. Selain itu anak juga bisa belajar konsep sebab akibat, prinsip-prinsip berkomunikasi, mengenal peralatan pos, benda-benda pos, konsep warna bentuk dan ukuran  serta kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan petugas kantor pos. Ini berarti anak-anak berhasil mengembangkan konsep-konsep baru dan mengembangkan kemampuan bahasanya.

[caption id="attachment_170997" align="aligncenter" width="448" caption="Asyiknya mengelem surat"]

13327755321119089109

[/caption]

[caption id="attachment_171004" align="aligncenter" width="470" caption="Distempe dulu ya...."]

13327758101416230587

[/caption] [caption id="attachment_171005" align="aligncenter" width="467" caption="Interaksi dengan teman dan petugas mengembangkan kemampuan bahasa"]

1332776209937973626

[/caption]

Sungguh mengagumkan sekali manfaat belajar di kantor pos ini. Dengan ketersediaan berbagai hal dan alat yang diperlukan untuk dipelajari anak, semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan anak tentang seluk beluk alat komunikasi (surat dan benda-benda pos lain). Selain itu kebenarannya akurat, karena anak dapat mengalami secara langsung (direct experiences), proses belajar yang lebih bermakna (meaningful learning)dan pembelajaran yang bervariasi seperti ini juga bisa menumbuhkan aktivitas belajar anak (learning activities).

Selamat mencoba.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline