Lihat ke Halaman Asli

Enaknya Sama-Sama, Getahnya Gue Sendiri yang Kena..

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1295212617186670275

[caption id="attachment_85198" align="alignleft" width="300" caption="enaknya rame-rame, getahnya gue sendiri yang kena.."][/caption] "Sial..Sial..Sial.." Si Surti dari tadi terus saja menggerutu, mulutnya manyun persis kayak bajai kejebak macet ga bawa penumpang. Tapi sayang, ga ada yang bisa dia ajak bicara untuk sekedar berbagi apa yang dia rasakan karena baginya pengalaman yang dia alami ini merupakan aib dalam hidupnya. Akhirnya ya begitu tadi, dia cuma bisa manyun sendiri. Alkisah, malam minggu kemarin dia "nge-date" sama sang pujaan hati, si Tejo. "Dek, kupasin donk petelin bijinya..Adek baek deh, Abang sayang sama Adek.." Dipuji kayak gitu aja si Surti langsung gelap mata, budeg telinga, sampai nurutin semua kemauan kekasihnya. Sama kayak kerbau dicocokin hidungnya, dikupaslah tuh buah bulet gede lonjong, yang ada dibalik sarung si Tejo, lalu dia petelin bijinya. Sejam kemudian mereka duduk saling berpandangan. Terlihat jelas kepuasan terpancar dari raut muka kedua sejoli itu. Tapi hanya tangan Surti yang penuh dengan cairan kental, lengket berbau khas. Si Tejo menyarankan kekasihnya untuk segera mencuci tangan. Mungkin tangan Surti sudah bersih, tapi sekarang perut Surti jadi kembung. Kalo sudah begini si Tejo nyerah, daripada dia ketahuan keluarganya nyolong buah dalam sarung yang mengakibatkan pacarnya kembung, akhirnya dia cuma bisa mengantar Surti ke dokter untuk mengeluarkan "isi" perut Surti yang bikin kembung. Sekarang Surti cuma bisa menghela nafas..mengelus dada..menyesali tindakannya. Lain kali dia ga mau disuruh ngupas nangka, apalagi kalo nangka itu bukan miliknya, cuma kebagian getahnya. "Enaknya sama-sama, getahnya gue sendiri yang kena.." Lagi lagi mulut Surti menggerutu, kali ini lebih mirip ikan koi dicemplungin ke got. NB: Dari jam 2.30 dini hari mata saya melek trus ga bisa merem lagi, akhirnya terpikir untuk menulis sebuah "simile". Sengaja saya taruh di post rubrik edukasi, semoga bisa jadi pelajaran khusus buat kaum hawa untuk berpikir panjang sebelum makan nangka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline