Lihat ke Halaman Asli

Analogi Ice Cream dan Kehidupan

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memulai hari yang terik ini dengan beberapa scoop ice cream.

Manis? iya, manis.

Suka? iya, aku suka.

Kelezatannya yang terasa, teksturnya yang lembut, warnanya yang cantik ditambah dengan beberapa macam topping menyertainya. Nyumm, kamu juara!

Setelah melahap hampir sebagian ice cream ini, tiba-tiba terbesit di dalam benak tentang apa arti kehidupan. Hal pertama yang muncul adalah rumit. Iya, rumit. Teringat akan berbagai tugas hidup, beban moral dan tanggung jawab. Ya, silahkan bayangkan jika itu semua menjadi rasa atau topping dalam ice cream kamu. Mungkin jika ada ice cream yang seperti itu, saya rasa tidak akan laku di pasaran. Kenapa? karena saat melahapnya, bukan rasa nikmat yang menghampiri. Melainkan rasa muak dan stress akut yang melanda. Hahaha, mau coba?

Ice cream dan kehidupan. Tersedia dalam berbagai varian rasa dan topping tambahan. Jika ice cream, ada rasa coklat, vanilla, strawberry, susu dll. Topingnya pun tidak kalah variannya, ada biskuit, chocochips, keju, potongan buah, dll. Jika kehidupan? mungkin akan ada rasa ambisi hati, emosi jiwa, pencapaian hidup, penantian panjang, dll. Toppingnya pun tidak kalah menarik, ada rasa lelah, jengkel, pusing, jenuh, dll. Ayo siapa yang mau tambaah?

Bukan maksud hati untuk melihat kehidupan ini dari sisi atau sudut pandang yang negative. Namun itulah yang author sedang rasakan sekarang :p

Namun, setelah dinginnya ice cream menyejukkan jiwa ini. Perlahan tapi pasti muncullah rasa optimisme yang mewarnai. Bahwa pilihlah rasa ice cream aka kehidupanmu dengan rasa yang manis. Pilihlah rasa yang terbaik. Yang positive dan membuatmu bahagia. Yang menjadikan hidupmu jauh lebih indah dan berwarna. Jika masih kurang, tambahkan lagi dengan topping lainnya agar lebih cantik. Nyumm, sangat enak bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline