Berplesir, menangkap momen, dan membagikannya secara luas ke dunia maya merupakan tren yang kini digandrungi oleh semua lapisan masyarakat.
Semenjak diluncurkan aplikasi Instagram satu windu silam dan pesatnya perkembangan teknologi phone camera, Fotografi yang dahulu bisa dikatakan hanya dinikmati secara eksklusif oleh orang/komunitas tertentu, kini siapa pun bisa berkarya di bidang tersebut.
Fenomena ini seolah membuat semua orang termotivasi untuk menangkap momen sebaik mungkin, rela melakukan plesir, menemukan tempat yang tak pernah terlihat oleh mata sebelumnya demi mendapatkan apresiasi atas hasil bidikannya yang disebarkan melalui aplikasi tersebut.
Namun segala hal juga ada konsekuensi, fenomena ini juga mempunyai pengaruh buruk seperti lunturnya sikap hormat kita terhadap alam dan budaya. Banyak sekali kita temui kasus oknum yang melakukan segala cara untuk mendapatkan foto tanpa mengindahkan norma dan peringatan.
National Geographic Indonesia akan hadir di ICD 2018!
Kita tentu tidak lupa dengan kejadian yang telah menewaskan seorang mahasiswa asal Yogyakarta ketika dirinya berusaha mendapatkan spot terbaik untuk berfoto di puncak gunung Merapi dua tahun silam, atau Stupa di candi Borobudur yang kerap kali diijak oleh pengunjung untuk berfoto saat perayaan Waisak.Untuk itulah dalam Indonesia Community Day (ICD) 2018, kami mengundang pakar fotografi dari institusi yang berbeda untuk berkolaborasi. Mereka adalah National Geographic Indonesia dan @exploremalang!
@exploremalang akan berkolaborasi bersama National Geographic Indonesia di ICD 2018 Malang
Dalam acara ini kita akan kupas tuntas fenomena tersebut, mengedukasi masyarakat agar kita bisa turut berkontribusi menghargai lingkungan dan budaya pada saat berplesir.
Nah, dari mereka, kamu bisa mendapatkan tips dan bagaimana bersikap menjadi traveler yang bijak sekaligus bermanfaat bagi lingkungan.
Untuk itu, segera daftarkan dirimu sebagai peserta ICD 2018 di icd.co.id dan ikuti bermacam kegiatan positif bersama komunitas, netizen, dan blogger lainnya!