Dalam Konferensi Pers APBN Kita, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatawarta, membuka tirai terkait penyaluran anggaran Pemilu 2024 yang mencapai Rp 30,1 triliun. Sejumlah Rp 18,8 triliun telah tersebar di 16 Kementerian dan Lembaga, dengan sorotan utama pada KPU dan Bawaslu yang telah mengonsumsi Rp 16,3 triliun.
Isa Rachmatawarta mengungkapkan, "Pemilu ini anggarannya tahun ini itu adalah Rp 30,1 triliun. Itu tersebar di 16 Kementerian Lembaga, mulai dari KPU, Bawaslu, dan juga KL-KL lain seperti Kemendagri dan lain-lain ya." Sebagian besar dana dialokasikan untuk dua lembaga utama, KPU dan Bawaslu, yang telah menyerap Rp 16,3 triliun dari total anggaran.
Namun, sorotan tak hanya pada dua lembaga tersebut. Dari total anggaran yang sudah disalurkan, Rp 2,6 triliun diserap oleh 14 Kementerian dan Lembaga lainnya yang aktif terlibat dalam rangkaian kegiatan seputar Pemilu. Artinya, selain KPU dan Bawaslu, sejumlah instansi juga turut berperan dalam mengoptimalkan anggaran tersebut.
Seiring dengan pengungkapan ini, terungkaplah bahwa Pemilu 2024 tidak hanya menjadi fokus KPU dan Bawaslu, melainkan juga merupakan momentum kerjasama antarlembaga dalam menjaga integritas dan suksesnya penyelenggaraan Pemilu. Anggaran yang telah diserap menjadi gambaran kinerja hingga saat ini, menandakan tingginya intensitas aktivitas di tengah persiapan menghadapi pesta demokrasi tahun 2024.
Dengan angka yang menggiurkan dan dampak yang melibatkan berbagai sektor, Pemilu 2024 tak hanya menjadi ajang demokrasi, tetapi juga ujian keberlanjutan sistem birokrasi dalam menanggapi tuntutan masyarakat. Seiring berjalannya waktu, perhatian terhadap bagaimana anggaran tersebut dikelola dan hasil kerja lembaga-lembaga terkait akan terus menjadi sorotan hangat dalam perbincangan masyarakat.
