Lihat ke Halaman Asli

Muhamad IcalRizky

IAIN Ponorogo

Penerapan Metode Pendidikan dan Latihan Mental dalam Olahraga (Pertemuan 4)

Diperbarui: 6 Maret 2021   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penerapan psikologi dalam bidang olahraga adalah untuk membantu agar bakat
olahraga yang dimiliki seorang dapat dikembangkan sebaik-baiknya sebelumnya. Tohar
(1992 : 116) mengatakan bahwa "mental seseorang pemain tergantung pada watak dan
filsafah yang semuanya itu dipengaruhi oleh filsafah agama, kehidupan pendidikan, filsafah
Negara dan faktor-faktor luar meliputi: iklim, serta lingkungan hidup"
Weiberg dan gould (dalam Satiadarma, 2000:9) mengemukakan bahwa psikologi
olahraga secara spesifik diarahkan untuk :
1. Untuk membantu para professional dalam membantu atlet bintang mencapai
prestasi puncak.
2. Membantu anak penderita dan orang tua untuk bisa hidup lebih bugar
3. Meneliti faktor psikologis dalam kegiatan latihan
4. Memanfaatkan kegiatan latihan sebagai alat terapi misalnya untuk terapi depresi.Latihan MentalBagaimana pun sempurnanya perkembangan fisik, teknik dan taktik atlet, apabila
mentalnya tidak terus berkembang, prestasi tinggi tidak mungkin akan dapat dicapai. Latihan
mental menurut Unestahl 1986 yang terjemahkan Yuanita Nasution (1996:129) adalah latihan
yang lebih menekankan pada perkembangan kedewasan (maturitas) atlet serta perkembangan
emosional dan imflusif, misalnya semangat bertanding, sikap pantang menyerah,
keseimbangan emosi meskipun berada dalam situasi stress, sportivitas, percaya diri, kejujuran
dan sebagainya. Psychological training adalah latihan guna mempertinggi efesiensi mental,
terutama apabila atlet berada dalam situasi stress yang kompleks.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline