Lihat ke Halaman Asli

Rahasia Gizi Daging Qurban

Diperbarui: 23 September 2015   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

"Makanan bukan hanya sekedar sarana mengenyangkan,dengan makanan kita bersilaturahim, berteman ,bersyukur, dan memperoleh pahala".

Dalam sepekan ini ummat Islam sedunia akan disibukkan dengan kemeriahan perayaan hari raya Idul Adha. Dimulai dari puasa arafah,Shalat Idul Adha, hingga penyembelihan hewan qurban pada hari-raya tasyrik 11,12,13 dzulhijjah 1436H atau hari pertama,kedua,dan ketiga setelah hari raya Idul Adha 10 dzulhijjah 1436H. Namun pada aktivitasnya kemeriahan Idha Adha ini sudah terasa sejak beberapa bulan sebelum Idul Adha itu tiba. Adalah para penjual hewan qurban yang lebih awal memulai aktivitas itu, mereka memulai mempersiapkan hewan qurban dari perkembangbiakannya, kesehatannya, hingga penentuan harganya. Mereka harus memastikan hewan - hewan yang dijualnya layak untuk di qurbankan sesuai ketentuan yang berlaku. Jenis hewan qurban pada umumnya ada beberapa seperti kambing, domba, sapi,hingga unta. Di Indonesia sebagian besar mengurbankan kambing dan sapi. Dari data yang diperoleh di Indonesia tercatat pada tahun 2014 ada sekitar 120.000 ribu pemotongan hewan qurban, belum lagi mereka yang berqurban tetapi tidak terdata.  Dari tahun ke tahun jumlah pemotongan hewan qurban semakin bertambah, semua ummat Islam yang mampu seakan berlomba mengingat, mengejar pahala dari Allah sesuai firmanNya, “Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan qurban, agar mereka menyebut nama Allah terhadap rizki yang dikaruniakan kepada mereka dari hewan-hewan ternak. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah” (QS. Al-Hajj: 34)

Qurban bukan sekedar makan daging.

Naiknya nilai tukar rupiah terhadap dollar beberapa waktu terakhir ini sangat mempengaruhi harga bahan-bahan pokok di masyarakat. Semua harga ikut naik, dan agak sulit untuk terkejar bagi warga yang penghasilannya pas-pasan, "untuk makan biasa saja susah apalagi untuk membeli daging" begitu ujar seorang warga kurang mampu di satu lokasi pemukiman padat penduduk. "Biasanya kami makan daging itu setahun sekali, pas di hari lebaran Idul adha saja" ujar warga lainnya.  Di tengah krisis ekonomi begini, datangnya momen Idul Adha dirasakan sangat tepat, kesempatan untuk berbagi kebahagiaan bersama siapapun itu ada didepan mata. Baik itu mereka yang kita kenal atau mereka yang tidak pernah kita kenal sekalipun terlebih bagi masyarakat kecil. Ada beberapa nilai plus yang terkandung didalam hewan qurban dan akan menjadikan kita bukan sekedar makan daging semata.  Diantara nilai itu, yang pertama adalah silaturahim, hubungan kita antar tetangga atau lingkungan sekitar akan semakin baik, hal ini tercermin dengan adanya kepanitiaan qurban yang bertugas menyembelih, membagi, hingga menyalurkan. Tadinya kita semua sibuk dengan kantor masing-masing dan jarang bertegur sapa akhirnya kembali dipertemukan dalam momen qurban ini. Bahkan kepanitiaan ini biasa diakhiri dengan makan bersama dalam satu acara yang semakin mempererat silaturahim. Nilai yang kedua adalah mengajak kepada kebaikan, tadinya ada tetangga kita yang sebenarnya mampu untuk berqurban tetapi kurang sosialisasi menjadi tidak tahu. Dengan aturan  berqurban misalnya satu ekor sapi qurban di beli oleh tujuh orang maka tetangga yang tadinya kurang bersosialisasi akhirnya menjadi terlibat dan hubungan bertetangga menjadi harmonis. Nilai ketiga adalah pahala, kalau berbicara mengenai pahala maka hitung-hitungan pahala sangat luar biasa dalam hal berqurban sebab banyak sekali orang yang terlibat didalamnya. Dimulai dari penjual hewan qurban, pembeli, panitia, hingga penerima daging qurban. Kesemuanya mengandung nilai pahala yang luar biasa.

Rahasia gizi daging qurban

Berbicara masalah rahasia gizi hewan qurban, maka penulis mencoba mengkaji dari sisi spiritual dan ilmu gizi itu sendiri. Pandangan spiritual,  hewan qurban yang akan kita sembelih tentunya dulu adalah anak hewan yang masih kecil dan butuh makan, makanannya dari rerumputan hingga jenis sayur-sayuran mentah. Hewan tersebut juga butuh jamianan kesehatan dengan proses vaksinasi dll. Dari kesemua proses tersebut, ada beberapa pihak yang terlibat yang tanpa kita sadari ikut mendoakan kualitas hewan qurban kita nantinya. Do'a pertama yaitu penjual rumput dan sayur, tentu saja mereka berdoa semoga sapi atau kambing kurban itu tetap sehat sehingga makannnya banyak dengan begitu rumput dan sayur jualannya menjadi laku dibeli.  Do'a kedua oleh bagian kesehatan, semoga penjual hewan-hewan qurban ini sadar pentingnya kesehatan hewan dengan jalan pemberian obat atau vaksin. Do'a ketiga adalah tentu saja para penjual hewan kurban, semoga semua hewan qurbannya sehat agar mereka banyak dibeli orang. Do'a keempat adalah doa para pemotong hewan qurban, semoga rejeki para pengorban hewan banyak sehingga banyak hewan qurban dan saya dipanggil panitia untuk bertugas memotong banyak hewan.  Do'a kelima adalah do'a para penerima hewan qurban, semoga amalan para pengorban diterima dan dilipatgandakan dan saya juga kelak bisa berqurban. Do'a keenam tak lain adalah doa para pengorban, para pembeli hewan qurban, semoga daging qurban ini bermanfaat, barokah, dan rejaki kami ditambahkan. Dan masih banyak do'a - do'a lainnya dari berbagai pihak yang tanpa kita sadari itu ada. Bukankah semakin banyak do'a semakin baik, karena kita tidak tahu do'a mana yang akan dikabulkan. Terlebih lagi Nabi SAW bersabda, “Doa adalah ibadah.”  (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzy) Subhanallah,  begitu banyak ibadah barokah dalam proses berkurban ini.

Dari sudut pandang ilmu gizi, hewan qurban seperti sapi dan kambing adalah makanan yang mengandung protein sangat tinggi.  Protein berasal  dari kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama",  protein sangat  penting bagi tubuh  dan setidaknya harus terpenuhi setiap harinya.  Protein membantu membentuk tubuh, tulang, dan massa otot. Protein mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Walau memang protein juga bisa didapatkan dari kandungan telur,tempe maupun tahu, namun tetap jenis protein hewani yang terkandung dalam daging sapi adalah jenis protein terbaik yang bisa diserap tubuh.  Selain protein hewan qurban juga mengandung lemak yang tinggi yang dapat digunakan sebagai energi.  Juga banyak mengandung vitamin B1, B2, B3, B6, B11, B12 yang berfungsi mulai dari menjaga keseimbangan air dalam tubuh, merangsang kinerja saraf mata, membentuk sel darah, hingga membantu proses pertumbuhan. Tidak ketinggalan hewan qurban mengandung zat besi yang tinggi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan sel dan mengangkut elektron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel. Zat besi pun berguna untuk menjadi benteng pertahanan dalam melawan penyakit karena zat besi memiliki fungsi menambal sistem kekebalan tubuh yang rusak.

Dari berbagai nilai plus dan pandangan catatan diatas ,penulis yakin jika rahasia gizi hewan qurban ini benar-benar diaplikasikan dengan baik maka  InsyaAllah semua pihak akan merasakan manfaat yang luar biasa lebih dari sekedar makan daging semata. Dimulai silaturahim, saling mengajak kepada kebaikan, dan banyaknya doa' maka  nilai-nilai gizi yang tinggi terkandung dalam semua hewan qurban akan menjadi barokah bukan malah sebaliknya menjadi penyakit. aaminn. "Makanan bukan hanya sekedar sarana mengenyangkan,dengan makanan kita bersilaturahim, berteman ,bersyukur, dan memperoleh pahala"

*Makassar,9 Dzulhijjah 1436H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline