Andi Marwa Mulya Putri, Aryo I. Gobel,Hafidzah Aliyah, Dr. Sukma Nurilawati Botutihe, M.Psi., Psikolog
Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo
Tahukah kamu bahwa budaya tidak hanya membentuk identitas suatu bangsa, tetapi juga memiliki peran penting dalam menciptakan dinamika organisasi dan industri?
Dalam lingkungan kerja, budaya menjadi elemen penting yang mempengaruhi berbagai aspek, seperti perilaku, perspektif, nilai, atau bahkan hubungan antar individu di dalamnya. Aspek-aspek tersebut kemudian akan berperan dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi atau industri.
Artikel ini akan mengupas bagaimana budaya dapat menciptakan perbedaan dinamika perilaku dalam bidang organisasi dan industri.
Perbedaan pemaknaan tentang kerja secara lintas budaya
Setiap individu tentunya memiliki perbedaan dalam hal memaknai diri dan eksistensi mereka dalam kaitannya dengan pekerjaan, tergantung pada budaya yang mereka anut. Setiap budaya biasanya memiliki persepsi, nilai, maupun aturan yang berbeda mengenai makna, tujuan, atau bahkan peran pekerjaan dalam kehidupan mereka. Perbedaan individu dalam memaknai kerja secara lintas budaya ini umumnya dibagi menjadi dua, yakni individu yang menganut budaya kolektivisme dan yang menganut budaya individualisme, yang umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor seperti sejarah, tradisi budaya, kondisi geografis, struktur sosial, dan lain sebagainya. (Yuniardi, 2017).
Individu dengan budaya kolektivisme cenderung melihat rekan kerja mereka sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari diri mereka dan lebih menekankan kepentingan kelompok dibandingkan individu. Sebaliknya, individu dengan budaya individualisme cenderung memprioritaskan kepentingan individu dibandingkan kelompok.
Contohnya, budaya kolektivisme, seperti di Korea Selatan, biasanya memiliki tradisi makan malam bersama untuk mempererat ikatan atau keharmonisan tim, sedangkan budaya individualisme, seperti di Amerika Serikat, biasanya menekankan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, seperti menolak lembur jika memiliki kepentingan pribadi.
Perbedaan Budaya dalam Aspek Motivasi, Kepemimpinan, dan Negosiasi
Perbedaan pemaknaan kerja berdasarkan budaya kolektivisme dan individualisme tidak hanya memengaruhi cara individu memahami pekerjaan, tetapi juga berdampak pada berbagai aspek dalam dinamika kerja, seperti motivasi, gaya kepemimpinan, dan pendekatan dalam negosiasi.