Pemuda adalah generasi penerus bangsa, di tangannya terletak bagaimana nasib bangsa kelak, di pundaknya tertumpu segenap harapan-harapan untuk masa depan yang lebih baik. Untuk mencapai itu semua tidak lah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak pihak yang terlibat demi terwujudnya cita-cita anak bangsa. Bukan hanya intern dirinya saja yang harus berjuang namun pihak ekstern pun turut memberi andil besar untuk keberhasilan mereka.
Cita-cita selalu dikaitkan dengan kemampuan akademis. Namun Kecerdasan intelektual (IQ) bukan lah modal utama untuk meraih kesuksesan. Tidak semua pemuda sukses karena kecerdasannya, banyak orang-orang sukses di luar sana menjadi berhasil bukan karena modal kecerdasan, namun hal yang menjadi penentu dan paling berperan adalah kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) .
Dr Rose Mini seorang psikolog mengatakan, faktor kecerdasan emosi atau EQ memberikan pengaruh 80% terhadap kesuksesan seseorang sementara faktor kecerdasan intelektual atau IQ hanya 20%.
Sejalan dengan hal itu, peran pendidikan karakter dan penerapan nilai-nilai pancasila sangat lah dibutuhkan. Dua hal tersebut memiliki kesamaan tujuan demi membentuk anak bangsa yang lebih baik. Jika pendidikan karakter lebih menekankan pada moral atau akhlak maka pancasila adalah sumbernya yang lebih luas lagi. Pancasila dan Pendidikan karakter adalah dua esensi yang harus ditanamkan pada setiap diri anak bangsa.
Demi terwujudnya profil pemuda pancasila, ada enam profil pancasila yang harus ditanamkan pada diri pemuda Indonesia sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 sebagai berikut:
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar Pancasila memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia adalah akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.
- Berkebhinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Perilaku pelajar pancasila ini menumbuhkan rasa saling menghargai dan memungkinkan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Elemen kunci berkebinekaan global adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
- Gotong royong