Lihat ke Halaman Asli

Mercy

Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Jakarta Akhirnya Merdeka di 16-10-2022, Welcome to Jakarta, Gubernur Heru Budi Hartono

Diperbarui: 17 Oktober 2022   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto : screenshoot detik.com

Akhirnya Jakarta merdeka, ungkapan itu banyak sekali diposting Warga +62 21 menjelang Pelantikan Heru Budi Hartono sebagai Pejabat Gubernur DKI Jakarta hari ini 17 Oktober 2022.

Bagi warga Jakarta yang "waras" dan tidak punya kepentingan apapun, apalagi kepentingan politik,  kehadiran Heru sebagai nahkoda "kapal raksasa" Jakarta, menjadi harapan besar. Mengapa kapal, karena ternyata Jakarta terkadang menjadi lautan, akibat banjir, yang belum ada karya nyata untuk perbaikannya.

Karangan Bunga untuk "Gubernur Real Jakarta" 17-10-2022   foto :okezone.com

Selain urusan banjir,  saya berharap Pak Heru bersedia mencuci piring kotor, dan sukarela mewujudkan janji manis Anies di kampanye yang ternyata tidak sanggup dia benahi dan tuntaskan  walau sudah diberi waktu lima tahun dengan anggaran yang tak terbatas.

1. Masalah banjir 

2. Masalah kemacetan 

Dua masalah besar Jakarta telah diantisipasi dan dipikirkan Gubernur Heru yang disiarkan dalam wawancara media pada  1-2 hari terakhir ini. Semoga solusi  banjir dan kemacetan bisa segera dirasakan warga Jakarta. 

Suara Warga untuk The Real Gubernur Heru foto : screenshoot detik.com Image caption

3. Mohon perhatian Gubernur untuk mentuntaskan para pengangguran muda ber-KTP Jakarta

Selain untuk dua masalah besar Jakarta,  kami berharap APBD DKI Jakarta bisa lebih bermanfaat bagi pemegang KTP Jakarta.
APBD Jakarta yang tahun 2022 ini sekitar Rp 82,47 Triliun bisa dimanfaat juga bagi warga yang benar-benar membutuhkan di tahun 2023 dan selanjutnya.

Sebagai penggiat pendidikan, kami memohon kepada Gubernur Heru memberi perhatian kepada pengangguran anak muda; khususnya mereka yang hanya mampu sampai pendidikan SLTA : SMA, SMK, Paket C, Homeschooling setara SMA.

Sebelum pandemi covid menghantam perusahaan-perusahaan padat karya,  mereka bisa menjadi karyawan di UMKM yang membuka kios di berbagai PD Pasar Jaya atau  bekerja sebagai karyawan retail perusahaan supermarket dan pertokoan. Namun sampai 2022 ini, ternyata kios kios UMKM dan perusahaan padat karya tersebut malah beneran tutup. Selain karena masyarakat sudah memilih membeli kebutuhannya secara online,  ancaman virus Covid ternyata masih besar sehingga membuat warga tidak seleluasa belanja seperti sebelum covid.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline