Lihat ke Halaman Asli

Mercy

Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Gimana Bisa "Tambah Kaya" Saat Krisis Covid-19? Kartu Prakerja?

Diperbarui: 20 April 2020   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Empat Kuadran Bisnis menurut Robert Kiyosaki

Terkejut-kejut saya mendengar curhat adik kandung, capten pilot komersil, yang berpenghasilan sekitar Rp 80 juta sebulan. Dia pusing dikejar  cicilan rumah, cicilan mobil, biaya sekolah anaknya SMP, dan yang paling berat saat ini persiapan biaya  kuliah anaknya. Hadeuh nggak salah dengar? Ternyata   gaji Maret 2020 hanya 50% dibayar perusahaan. Entah bagaimana selanjutnya pada  April, Mei 2020.  

Mau protes? Kenyataannya sejak April 2020 sudah ribuan orang dirumahkan, tanpa penghasilan. Nah, jika perusahaan kita masih mampu membayar  50% sudah Puji Tuhan. Sementara di seberang sana, kelompok pengusaha, para pengusaha dari kelas atas  sampai pedagang kaki lima, sudah mulai "menggulung tikarnya".  

Gelombang PHK sudah terjadi. Pemerintah memang mengantisipasi dengan menggelontorkan  Kartu PraKerja dengan bantuan sosial  Rp 600 ribu perbulan selama empat bulan. 

Kartu Prakerja bisa jadi solusi sementara, untuk survive di masa pandemic Covid-19 ini. Namun pertanyaannya, gimana kita  tidak cuma bisa survive, tapi tambah kaya di jaman pandemik ini? 

Genderang Krisis Keuangan sudah terdengar, Jangan Lengah

Kita lanjutkan ya, mengapa Pak Pilot pusing dikejar cicilan?  

Dia baru menempati rumah impiannya di perumahan elite. Biaya pembangunan sekitar Rp 4 miliar yang masih dicicil tiga tahun lagi. Dia juga masih mencicil satu mobil baru, di samping satu mobil yang sudah lunas.  

Beban berikutnya adalah  gaya hidupnya ala sosialita yang senang kulineran mahal, jalan-jalan ke luar negeri. Istrinya, ipar saya, mantan pramugari yang suka mengoleksi perhiasan, pakaian, sepatu, ikat pinggang, dan tas super mahal. 

Mereka memiliki dua anak lelaki. Si bungsu masih SMP dan si sulung segera tamat SMA, dan berencana masuk sekolah pilot swasta yang butuh biaya sekitar Rp 1 miliar, dan bisa dicicil sampai tamat.  

Untuk semua pengeluaran rutin bulanan tersebut adalah Rp 30 juta. Selama ini terbayar karena gaji Rp 80 juta yang selalu tepat waktu masuk rekening.  Berarti Pak Pilot masih punya Rp 50 juta untuk  mencicil rumah, mobil, asuransi unit link dan menambah koleksi barang-barang mahal sang istri.

Nah siapa yang menyangka di awal tahun 2020 ini virus corona "menghajar" semua manusia, semua negara. Virus super kecil mampu mem-porak-poranda-kan ekonomi dan mobilitas manusia. 

Sudah satu juta jiwa  meninggal. Corona menyerang nyawa sekaligus penghasilan manusia. Beberapa pengamat keuangan wanti-wanti krisis bakal awet sampai 2022, karena seluruh negara "berdarah-darah" menghadapi perang Covid-19. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline