Pekan lalu, sekalipun ada saja yang menghujat, Presiden Jokowi tidak mau mendengarkan klaim WHO yang bermacam-macam.
Sejak merebak corona di Indonesia, bersama Menteri Kesehatan Dr Terawan, Presiden Indonesia itu lebih memilih untuk mengandalkan kemampuan sendiri, menganalisa, meneliti, dan belajar dari negara-negara yang telah berhasil melawan Covid-19.
Keputusan itu sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan. Negara China, sejak Januari dan sampai puncaknya, dan sekarang terbukti RS khusus corona di Wuhan ditutup, berjuang sendiri menangani rakyatnya. Sementara peranan WHO Saat virus Covid-19 menyebar di China apa ya?
Insentif Rp 5 juta sampai Rp 15 juta untuk setiap tenaga medis corona
Pagi ini, Pemerintah memastikan akan memberikan perhatian khusus kepada tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan virus corona di Indonesia. Presiden Jokowi menyebut akan memberikan insentif kepada para pahlawan kesehatan itu.
"Kemarin kita telah rapat dan telah memutuskan. telah dihitung oleh Menkeu, akan diberikan intensif bulanan kepada tenaga medis," kata Jokowi di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3).
Nominal tunjangan insentif berbeda-beda. Dari Rp 5 juta hingga Rp 15 juta.
- Tenaga Medis @ Rp 5 juta
- Bidan / Perawat @ Rp 7 juta
- Dokter Umum / Dokter Gigi @ Rp 10 juta
- Dokter Spesialis @ Rp 15 juta
RS di Wisma Atlet Kemayoran Siap Tampung 2000 Pasien Corona
Tak hanya memikirkan insentif buat para tenaga medis, Kementerian Kesehatan telah menyiapkan 2000 (Baca dua ribu) tempat tidur untuk pasien yang kondisinya ringan, positif dan telah direkomendasi dari Rumah Sakit.
Empat tower di Wisma Atlet ini langsung bisa digunakan untuk menangani pasien Covid-19. Keempat tower yang disiapkan adalah Tower 1, Tower 3, Tower 6, dan Tower 7.
Menteri Kesehatan Dr Terawan memastikan, pasien yang dirujuk ke Wisma Atlet adalah yang kondisinya ringan, positif, sudah terjadi di rumah sakit, bisa didorong ke Wisma Atlet ini. Jadi di Wisma Atlet, digunakan untuk menangani orang yang bukan sakit berat, tetapi yang sakit ringan yang membutuhkan perawatan.
Karena itu, harap dicatat, pasien yang hendak dirawat di Wisma Atlet harus lebih dulu memeriksakan diri di rumah sakit. Sebab, rumah sakit harus lebih dulu memastikan ada tidaknya gejala virus corona. Proses pemeriksaan di rumah sakit bukan hanya rapid test, melainkan juga pemeriksaan swab.
Tekad Para Medis yang melayani di Wisma Atlet Kemayoran
Demikian juga, para tenaga medis dokter TNI muda menyatakan tekad dan kesediannya melayani ribuan pasien corona yang akan dirujuk ke Wisma Atlet.