Pertarungan logika antara Jessica dan Kejaksaan (Keluarga Mirna) sampai pada puncaknya. Sudah 28 episode pertarungan di sidang pengadilan yang diliput besar-besaran televisi sehingga kita semua bisa menjadi pengamat. Jika banyak Kompasianer memposting tentang situasi sidang, saya ingin fokus pada ucapan Ibunda Jessica yang membocorkan peristiwa menjelang detik-detik kematian Mirna (dari hasil wawancara KompasTV).
1. Mirna dibawa ke Klinik Damayanti Grand Indonesia yang ditangani Dokter Joshua.
Kesaksian Dr Joshua, saat dibawa ke klinik oleh petugas Cafe Olivier, tidak ada tanda-tanda yang aneh dari tubuh Mirna. Wanita 27 tahun itu hanya pingsan dan belum meninggal.
"Sadar si enggak, pingsan kayak biasanya, kondisi fisik juga masih ada (hidup), badan masih hangat, pandangan mata kosong, dan pasien masih bisa interaksi."
Kalau tanda-tanda keracunan kan pasti muntah-muntah atau batuk-batuk. Maksimal sampai batuk atau muntah darah karena kalau racun itu kan menyerang pembuluh darah," tutup Joshua.
Sejauh pemeriksaan selama di klinik, Dr Joshua tidak melihat adanya tanda-tanda keracunan dalam tubuh Mirna.
Karena, reaksi yang biasa muncul bila seseorang keracunan tidak tampak. "Kalau tanda-tanda keracunan kan pasti muntah-muntah atau batuk-batuk. Maksimal sampai batuk atau muntah darah karena kalau racun itu kan menyerang pembuluh darah," tutup Joshua.
Prosedur penanganan pertama pasien pun dilakukan. Hanya saja, tidak ada yang menonjol. Mirna tampak masih hidup dan hanya pingsan. Joshua pun hanya sebentar menangani Mirna sampai akhirnya sang suami datang.
"Kita rawat enggak sampai 5 menit, kemudian suaminya datang dan meminta untuk dibawa ke RS Abdi Waluyo," kata Joshua.
2. Suami Mirna, Arief ngotot membawa Mirna yang pingsan dengan mobil biasa ke RS Abdi Waluyo
Ibunda Mirna dalam wawancara eksklusif penuh tangis ke Kompas TV membocorkan bahwa, ada saksi hidup yang sengaja menemui dia untuk membeberkan kejadian saat itu. Bahwa sebenarnya Arief sudah dilarang jangan membawa Mirna yang dalam kondisi sekarat dengan mobilnya.