Lihat ke Halaman Asli

Mercy

Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Setengah Hari Bersama Om Heru, Calon Wakil Gubernur Ahok (2017-2022)

Diperbarui: 9 Maret 2016   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi: Heru Budi Hartono | Kompas.com"][/caption]Siapa Bilang Heru Budi Hartono tidak pandai berbicara di depan orang banyak? Justru Om Heru, begitu beliau menyebut dirinya jelas dan lugas menjawab tim MercySmart Homeschooling dan Wartawan Cilik Jakarta Utara saat menjadi Walikota Jakarta Utara 2014.

Nama Heru Budi Hartono tiba-tiba mencuat. Sejak Gubenur Ahok yang terkenal ceplas-ceplos itu memilih Heru yang dikenal pendiam, menjadi calon wakil gubernur untuk Pilkada DKI 2017 – 2022.

Saya membaca di Kompas.com kalau Pak Heru mengaku memiliki satu kekurangan yang dinilainya akan berpengaruh jika nantinya ia jadi maju. Kekurangan tersebut adalah ia tidak bisa pidato di hadapan banyak orang. "Saya paling enggak bisa tuh cuap-cuap di depan banyak orang. Kalau debat publik sih masih bisa, orasi bisa. Tetapi, kalau cuap-cuap 'bapak-bapak, ibu-ibu, nanti saya akan gini-gini'... Saya paling enggak bisa kayak gitu," kata Heru di Balai Kota, Jumat (4/3/2016).

Om Heru dan Klub Wartawan Cilik, MercySmart Homeschooling

Kerjanya Gesit.  Cukup seminggu, surat dari  Klub Wartawan Cilik langsung ditanggapi. Hasilnya, puluhan wartawan cilik diterima di kantor Om Heru, yang saat itu baru tiga bulan menjadi walikota Jakarta Utara.  

Dari gerakan dan sambutannya, terlihatPak Heru antusias menerima warganya, termasuk para wartawan cilik ini, begitu ucap Humas Walikota Jakarta Utara ketika mengundang kami. (Sebagai perbandingan, walikota Jakarta Utara lainnya malah tidak merespon permintaan wawancara dari Klub Wartawan Cilik, maksudnya Walikota sebelum dan sesudah Om Heru).

Sebagian wawancara juga dimuat di situs resmi Pemda Jakarta Utara (Wartawan Cilik Kunjungi Kantor Walikota Jakarta Utara).

Namanya juga wartawan cilik, penuh rasa ingin tahu anak usia 7 sampai 14 tahun dan tidak malu-malu menanyakan bahkan menggugat pekerjaan Walikota yang tidak beres.

1. Solusi macet karena tumpukan mobil kontainer keluar masuk Pelabuhan Tanjung Priok

Andre Christoga (kompasianer juga loh) mendapat kesempatan pertama bertanya. Pada tahun 2014 itu bisa dibilang tahun super macet, jalan tol ke Pelabuhan dan pemancangan tiang sedang  dibangun, dan segala keribetan itu, membuat perjalanan 15 menit  menjadi 1 jam, 2 jam, bahkan bisa 3 jam.

Pak  Walikota, sampai kapan warga Jakarta Utara mesti bersabar terhadap kemacetan akibat ratusan container yang menuju Pelabuhan Tanjung Priok.  Saya pernah berangkat  Kelapa Gading pukul 15 sampai di  rumah di Jl Kebon Bawang pk 18. Cape banget pak.

Diprotes langsung oleh warganya, Heru  memulai jawabannya dengan meminta maaf. "Sebagai walikota, Om Heru minta maaf atas kemacetan yang bikin kita semua kecapean."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline