Sekalipun peluangnya amat kecil, tetapi boleh dong berharap menang undian. Apalagi sistem pengundiannya terbuka, live di televisi sehingga kayaknya sulit direkayasa. Tag yang merdu terdengar, Terbang dengan Batik Air, Pulang dengan Roll-Royce diam diam menjadi doa bagi setiap penumpang Batik Air. Rejeki siapa yang tahu yaaaa.
Begitulah semalam,Minggu 24 Januai 2016 berlangsung pengundian dari maskapai penerbangan Batik Air yang grand prize-nya Roll Royce. Walaupun nama saya Mercy, tetapi saya nggak keberatan jika dapat Roll-Royce hehehe.
Setelah acara yang dikemas seperti biasa, berbagai nyanyi, ngobrol, dan bla bla bla sepasang pembawa acara, akhirnya sampai di tayangan live pengundian. Pertama keluarlah nomor handphone, ternyata telepon tidak tersambung. Setelah diulangi, nomor itu masih tidak tersambung juga. Selanjutnya pembawa acara meminta Seorang Kapten Pilot untuk memencet tombol untuk mencari nomor handphone berikutnya. Terjadi lagi, nomor tersebut tidak bisa dihubungi. Terlihat situasi mulai genting, karena ternyata dua nomor tadi seharusnya sudah beruntung karena punya peluang 100% untuk mendapat hadiah grand prize, ternyata tidak diangkat.
Saatnya untuk mencari pemenang berikutnya. Dan sebelum mencari dan menghubungi calon pemenang grandprize itu, pengantar acara sudah mengumumkan, jika nomor ketiga ini tidak juga tersambung, maka hadiah Roll Royce diserahkan ke Kementerian Sosial. Itu konon sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Ternyata yang dikhawatirkan Pengantar Acara malah terjadi, nomor telepon ketiga yang dihubungi juga tidak bisa tersambung. Memang beberapa detik terjadi kebingungan, tetapi pembawa acara di-instruksikan- untuk memandu menghubungi nomor telepon itu sekali lagi. Kenyataannya, nomor telepon ketiga itu dihubungi kembali, tetapi tut tut tut, tanda sinyal handphone tidak tersambung. Sementara tentu ribuan pemilik nomor undian Batik Air yang sudah siap menanti panggilan ke handphone-nya cuma menghela napas panjang. "Kenapa Batik Air nggak hubungi nomor teleponku, yang pasti aku angkat secepat-cepatnya." hehehe
Terlepas dari situasi hujan semalaman di Jakarta yang memungkinkan sambungan telekomunikasi menjadi kurang smooth. Wong saat udara cerah ceria saja, sinyal terkadang tiba-tiba hilang lenyap. Saat masuk parkiran di gedung tinggi, blank-spot masih banyak terjadi. Jadi itulah romantika berkomunikasi di Indonesia, di Jakarta.
Aturan Undian di Indonesia
Pembawa Acara kemarin, sempat menyatakan kalau, tiga kali pemenang ternyata tidak menjawab telepon, maka hadiah Roll Royce akan otomatis menjadi hak Kementerian Sosial. Walaupun terlihat kedua pembawa acara agak berat mengucapkan informasi itu, tetapi begitulah keputusan Manajemen Batik Air. Dan Pihak Kementerian Sosial yang hadir juga di acara tersebut terlihat senyum bahagia.
Pembawa Acara tidak menyebut peraturan mana yang menyatakan hal tersebut.
Karena itu saya membongkar data, dan berasumsi bahwa Batik Air mengutip Peraturan Menteri Sosial no 13/HUK/2005 tentang Izin Undian. Pasal 25 ayat 2 menyebutkan "Hadiah yang tidak tertebak / tidak diambil oleh pemenangnya wajib diserahkan oleh Penyelenggara kepada Departemen Sosial selambat-lambatnya 60 hari sejak tanggal berakhirnya pengumuman pemenang ...."
Sebagai seorang penumpang dan kebetulan mempelajari hukum, begini pendapat saya:
Jika melihat realita kemarin, maka peraturan Mensos itu masih bisa diperdebatkan.