Ke Istana Presiden untuk makan siang? Ah becanda kaleeee, begitu respon saya ketika Mbak Nur dari Kompasiana menghubungi saya di sore hari. Saya bukan Jokowi lovers, apalagi Jokowi haters. Namun lewat Kompasiana, saya beberapa kali menulis tentang Jokowi apa adanya. Awalnya ketika Jokowi kampanye sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta dengan ramah dan simpatik berfoto dengan saya dan anak (hehe).
Diminta Tampil di Kompasianival
Tadinya saya pikir telepon dari Kompasiana untuk memastikan MercySmart Homeschooling tampil di Pentas Kompasianival 2015. Sebagaimana tawaran COO Kompasiana, Pepih Nugraha beberapa waktu lalu langsung ke saya.
Nah, kalau beneran Kompasiana menagih, maka saya mewakili Tim MercySmart terus terang kelabakan juga. Dengan bendera Homeschooling Komunitas, idealnya yang tampil adalah para homeschooler. Jadi para siswa yang tampil di pentas:
- Menceritakan pengalamannya belajar metode homeschooling
- Mengeskpresikan bakat dan minat mereka, yang bisa tergali baik karena tidak habis waktu mengerjakan PR.
- Membuktikan kemampuan homeschooler dalam bersosialisasi,
Tawaran COO Kompasiana sebenarnya penting karena bisa memberi informasi akurat kepada masyarakat (baca hadirin Kompasianival) sehingga mendapat gambaran utuh apa dan bagaimana homeschooling, sekaligus mematahkan ocehan salah kaprah seputar homeschooling.
Namun sayangnya skedul Kompasianival 2015 tidak match dengan project tahunan siswa MercySmart Homeschooling.
- Ada Homeshooler yang sedang sibuk membuat mobile aplikasi ke Jakarta Smart City Pemda DKI Jakarta;
- Ada yang sibuk membuat film pendek,
- Ada yang sedang khusus belajar membuat games komputer,
- atau membantu bisnis orangtuanya, mulai bisnis properti apartment sampai cari barang untuk dieskpor ke mancanegara.
Jadi kalau mendadak COO Kompasiana memberi tawaran mengisi pentas Kompasianival tahun 2015, mungkin harus ditunda ke Kompasianival 2016. Okeh Kang Pepih?
Sekarang kembali ke laptop.
Kembali ke tawaran makan siang, saya pikir lumayan juga, sementara kalau datang peserta ke Kompasianival 2015, kita harus tanggung makan siang sendiri toh. heheheh.
Strategi Meja Makan Jokowi
Selintas macam-macam motivasi 100 Kompasianer yang terpilih ke Istana. Sementara karena prioritas saya adalah mencicipi makan siang ala istana. Maka saya merasa tidak perlu tunggu-tunggu apalagi malu-malu. Jadi begitu Pak Jokowi mengajak semua langsung makan, maka grup meja saya, yang memang posisi paling strategis ke meja prasmanan, duluan menyambar piring.
Posisi saya kedua atau ketiga, setelah Wartawan Senior Isson Chairul, seorang Kompasianer (belum konfirmasi namanya, takut salah) saya, dan disusul mantan guru, Zulfikar Alala.
Jadi, posisi kami cuma "sejengkal" dengan Presiden. Kami bertiga di posisi kiri meja makan, sementara Pak Jokowi memimpin di sisi kanan meja. Bisa dikatakan, secara tidak langsung, kami beruntung karena menikmati "Strategi meja makan ala Pak Jokowi."