Lihat ke Halaman Asli

Mercy

Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Curhat jujur ber-Rally Wisata dan Test Drive Nissan March

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1402282358706894200

Kebetulan saya sedang mencari mobil baru, sehingga tawaran Kompasiana untuk menjajal Nissan March sambil ber-rally wisata gratis tidak akan saya lewatkan.  Ini kali kedua saya diajak Kompasiana acara test drive mobil dan acaranya selalu seru.

Akhirnya  Sabtu 7 Juni lalu bersama 27 Kompasianer, saya menjajal satu dari 7 mobil Nissan March langsung dari Markas Nissan di Jl MT Haryono Jakarta Pusat. Sambil menikmati snacks di ruang meeting Nissan yang nyaman,  GM Marketing Strategy and Communication Division Nissan March Pak Budi Nur Mukmin briefing ke 28 kompasianer.

Pak Budi yang ternyata blogger dan fotografer juga, berjanji kegiatan rally dengan Kompasiana akan diteruskan karena dia setuju bahwa opini blogger yang bebas menjadi referensi jujur bagi masyarakat umum dalam memutuskan membeli mobil.

Selanjutnya giliran Supervisor for Sales and After-Sales Training and Development Specialist Nissan Indonesia Mas David Hicks (disebut Mas, karena single dan masih brondong  hehe).  Buat saya, informasi David penting, tapi lebih sek asek menikmati penampilan alumni UGM Jogja itu, yang menggelitik kompasianer baik cewek maupun cowok untuk serius bertanya atau sekedar mencari perhatian.

Apa iya Nissan itu lebih lega dari kelihatannya. Mengapa kita tidak dianjurkan memasang fasilitas televisi.  Lalu pertanyaan standar,  apa ada fitur child locknya;  apa beneran irit BBM. Apa nyaman dan stabil dengan kondisi kemacetan dan jalan berlobang di Jakarta.  Apa sih fasilitas heater, new adjustable rear headrest, Anti-lock Braking System, Electronic Braking Distribution, dan Vehicle Dynamic Control.

Selepas briefing, peserta tidak sabar menjajal mobil Nissan March yang punya tag Fashionably Smart, dengan desain lebih stylish, fun, dan canggih, siap melengkapi gaya smart kamu di segala aktivitas dan suasana.

[caption id="attachment_310301" align="aligncenter" width="300" caption="Nissan March Red Mettalic, jatah test drive Kompasiana"][/caption]

Mobil Manual

Saya di Tim 4  bergabung dengan Ernawati Siregar, Widianto H Didiet dan Muhamad Arif Rahman mendapat jatah Nissan March 1.5L manual. Manual? Itu jadi persoalan karena rute awal dari Jl MT Haryono melewatijalur cet macet Jl Warung Buncit untuk menuju Kantor Nissan March Pondok Indah, Jl TB Simatupang.

Terus terang kami berempat tidak bersemangat untuk menjadi supir pertama, karena dapat jatah mobil manual tadi. Setelah lihat-lihatan sejenak, akhirnya saya mengambil kemudi. Menjajal mobil manual  di jalan macet  saya jadikan hikmah. Toh, kenyataan hidup sehari-hari memang kemacetan menjadi bagian hidup, dan saya butuh mobil  yang bisa menjadi partner 24 jam menghadapi kemacetan Jakarta. Persoalan mobil matic atau manual buat saya cuma urusan kaki kiri saja, mau berolahraga atau diam saja.

Sebelum masuk mobil, seperti biasa, foto dan bervideo dulu, termasuk pembuatan video marketing Tim Nissan yang kali ini menggunakan alat canggih,  camera video yang bekerja muter muter di udara seperti helikopter.

Semua peserta juga wajib memeriksa kondisi fisik mobil. New front Grille, New Head Lamps, New Fog Lamps, New Alloy Wheels, Rear Spoiler, New LED Rear, sampai New Front Bumper,  kami bersama-sama memeriksa dengan rinci, apakah berjalan baik.  Di mobil jatah kami yang red mettalic, ada beberapa goresan tipis di bumper belakang, dan itu harus dilaporkan dulu, karena kalau tidak, bisa berabe pertanggungjawabannya.

Setelah cek luar body mobil, kami memeriksa bagian dalam. Bagasi Nissan March cukup luas. Tas bawaankami berempat yang lumayan banyak bisa masuk semua.

Selanjutnya, saya mencoba fitur New Intelligent KeyImmobilizer yang memudahkan membuka kuci pintu hanya dengan sentuhan, tanpa perlu memasukkan kunci mobil.  Fitur ini jelas lebih aman dari risiko pencurian.

Pandangan pertama pada Stylish interior Nissan March memang saya suka. Power Window, Comfort Roomy Cabin, dan New Premium Piano Black Center Console, dan semua fitur New Multi Information Display.  MID memuat Trip information, Intelligent Fuel Sensor, Rest Reminder, bahkan ada Reminder Ultah dan Anniversary.  Ini membuat sentuhan pribadi Nissan March bagi pemiliknya.

Lega dan Nyamannya Nissan March

Saya memulai mengendara dengan mengatur posisi yang tepat. Tidak sulit, karena ketinggian kursi pengemudi, sudut kemudi yang mudah diatur.  Lalu saya gunakan fitur push start button, yakni menyalakan mesin hanya dengan sekali sentuhan tanpa kunci mobil. Untuk menstarter Nissan March manual, kita harus menginjak pedal rem dan kopling awalnya. Baru masuk ke tuas transmisi, gigi satu dan yes, kami siap memulai perjalanan.

Didampingi co-pilot Bang Didiet yang ceria dan penuh cerita, kami melaju sesuai rute. Eda (= kakak/adik perempuan dalam bahasa Batak) Erna yang ternyata asli Betawi bersuami Siregar, yang jago masak kue Talam lezat  dan Mas Arif wong Jepara duduk di belakang.

Kebetulan kami berempat bertubuh subur, jadi langsung terbukti paparan David Hicks tadi, bahwa interior Nissan March lebih lega dari yang dipikirkan. Maksudnya jika penumpang bertubuh subur saja nyaman, apalagi mereka yang bertubuh proporsional atau kurus.

Sepanjang perjalanan sambil mengobrol, sesekali kami mengotak-atik fitur Nissan March. Kami menjajalNew steering switch audio yakni fitur gonta ganti audio tanpa harus melepas tangan dari setir. Dan fasilitasautomatic fordable door mirrors yang bisa melipat spion secara otomatis. Penilaian Tim 4, fiturnya Nissan March oke doke.

Sepanjang jalan Warung Buncit yang macet membuat saya cari jalan untuk lebih cepat, maksudnya masuk ke jalur busway saja atau melipir ke jalur paling kiri.  Mumpung sedang test drive, maka risiko bisa ditanggung bersama, Kompasiana dan Nissan March. Hahaha. Untungnya co-pilot saya, Bang Didiet yang sehari-hari melintas jalur neraka itu berkali kali mengingatkan, jangan coba-coba. Stay dan Calm di jalur tengah dan nikmati kemacetan.

Lincah di jalan

Memulai perjalanan, saya langsung injak pedal akselerator diinjak lebih dalam dengan cepat jarum speedometer mengarah pada angka 100 kpj. Meski mobil mungil, stabilitasnya sangat terasa berkat Vehicle Dynamic Control (VDC). Peranti ini juga mampu menolong pengemudi ketika bermanuver cepat saat menghindari lubang di jalan agar tetap stabil.

Mengutip paparan David Hicks, fitur VDC diharapkan dapat mengurangi efek understeer maupun oversteersaat melakukan manuver secara ekstim. Bahkan VDC disebut secara otomatis mengurangi suplai bensin ruang bakar, menurunkan transmisi, dan mengatur rem di roda tertentu.

Selain VDC, March dibekali rem ABS dengan EBD dan BA yang membuat pengereman menjadi lebih presisi. Bahkan dua airbag depan terpasang. Kedua fitur ini menjadi standar bagi March baik model 1.2L maupun 1.5L.

Nissan March diracik dengan dimensi compact dengan panjang 3780mm, lebar 1665 mm serta tinggi 1525 mm dengan wheelbase 2440mm. Radius putar 4,5 meter membuatnya kian lincah menembus jalanan perkotaan yang padat. Dilengkapi mesin berkode HR15DE berkapasitas 1,5-liter bertenaga 100 hp pada 6000 rpm dengan torsi 148 Nm pada 4400 rpm.  Jantung mekanis ini dikawinkan dengan transmisi otomatis.

Dengan komposisi mobil tersebut, berdasarkan pengalaman menyupir, saya simpulkan Nissan March lebih nyaman bagi saya sepanjang perjalanan macet tadi dari MT Haryono melintas Jl Warung Buncit dan menuju Jl TB Simatupang.  Melintas jalur jalanan Jakarta yang senantiasa padat sangat mudah bagi March bermanuver dengan lincah.

Sepanjang jalan Warung Buncit yang macet membuat saya cari jalan untuk lebih cepat, maksudnya masuk ke jalur busway saja atau melipir ke jalur paling kiri.  Mumpung sedang test drive, maka risiko bisa ditanggung bersama, Kompasiana dan Nissan March, walaupun saya masih ingat Pesan Pak Budi Nissan untuk menyupir  yang tertib lalu lintas. Hahaha.

Co-pilot saya, Bang Didiet yang sehari-hari melintas jalur neraka itu berkali kali mengingatkan, jangan coba-coba. Kalau masuk ke jalur busway artinya menantang polisi untuk menilang dan bikin lama karena mesti negosiasi lagi.  Sedangkan kalau ambil jalur paling kiri,  ketemu lampu merah wajib belok kiri, dilarang lurus, dan itu jadi bikin tambah panjang perjalanan. Ya sudah,  stay and calm di jalur tengah dan nikmati kemacetan di mobil manual ini.

Dan saat menyupir, saya menjajal bolak balik Anti-lock Braking System ABS yakni sistem pencegahan roda terkunci saat rem mendadak.  Coba juga Electronic Breaking Distribution EBD yang membuat pengereman menjadi lebih baik, mengurangi jarak pengereman, dan menjaga keseimbangan mobil saat rem mendadak. Dan tidak ketinggalan, mencoba fitur Vehicle Dynamic Control VDC yang menjadi andalan teknologi keselamatan Nissan.

Saat saya menjajal fasilitas ABS, EBD, dan VDC saya melirik reaksi teman-teman semobil dari kaca spion.Hehe, maaf ya friends jadi berkali kali terkaget kaget dengan manuver dan rem dadakan. Tapi itu jadi bukti akurat, bahwa Nissan March memang stabil dan bikin hati tenang di jalan raya Jakarta yang mesti berjibaku dengan motor bersliweran dan angkot yang berhenti seenaknya.

Stabilnya Nissan March di Kemacetan

Setelah menempuh perjalanan lumayan macet akhirnya sampai juga ke Kantor Nissan March Pondok Indah di Jl TB Simatupang.  Saat parkir, saya mencoba  new 4-point parking sensor, yakni sensor parkir di empat sisi yang saat parkir mundur jadi lebih mudah.

Setelah parkir, baru deh, saya bisa leluasa ikutan lomba nge-twit dan kuis Kompasiana. Namun feeling saya mengatakan, ups terlambat, dan memang akhirnya, saya nggak menang, hiks hiks hiks.

Sejenak beristirahat di Nissan Pondok Indah, mesin mobil tetap  nyala, dan  saya melirik pemakaian BBM sepanjang MT Haryono sampai TB Simatupang, yang menunjukkan 15 km. Artinya 1 liter Pertamax untuk 15 km perjalanan.

Perjalanan berlanjut ke Rest AreaCibubur dengan pengemudi Bang Didiet.  Di etape ini, Eda Erna pindah mobil karena seorang videografer ikut di mobil Tim 4.  Mas Arif dan saya duduk manis di belakang.  Posisi duduk sebagai penumpang, menurut saya lebih lega dibanding waktu saya menyupir, karena kaki saya bisa istirahat dan melonjor. Hehehe,  ya jelas lah ...  waktu nyupir manual tadi, kaki dan tangan saya berposisi tegak dan siap sedia menginjak kopling, rem, gas, dan gonta ganti kopling.

Sepanjang etape ini, Bang Didiet yang berprofesi fotografer pas banget menjadi presenter yang sadar kamera.  Sambil mengemudi,  Mas Jacky yang “tukang”  video leluasa merekam berbagai komentar kami bertiga tentang Nissan March. Mas Arif dan Bang Didiet yang punya minat otomotif  menyampaikan komentar kritis,  tanpa rekayasa.  Maklum saja kalau ada komentar yang bikin panas kuping, semuanya input untuk Nissan March.  Jadi kepo, mau lihat hasil video liputan kemarin.

Selalu Ada Orang Penting di Jalan Tol

Kondisi jalan tol Jagorawi yang padat merayap di hari Sabtu pagi menjadi bagian perjalanan rally wisata kali ini. Apalagi ketemu rombongan pengawalan untuk orang yang merasa dirinya lebih penting di jalan raya, membuat perjalanan kami jadi seru.  Motor pengawal sudah bolak balik menyuruh kami melipir dari jalur kanan ke jalur tengah, tetapi karena mobil di depan juga tidak mau kalah, maka Bang Didiet  memilih tetap di jalur kanan. Sampai akhirnya motor pengawal ngotot menyuruh mobil depan melipir ke jalur tengah, dan terpaksa kami juga mengalah pada lima mobil berplat hitam melaju duluan.  Heran deh, hare gene selalu ada kelompok orang yang minta hak  istimewa di jalan,  yang bikin pemakai jalan lain jadi gerah.

Di bagian lain, masih banyak mobil yang memilih bahu jalan.  Namun kami mengingat pesan dari Pak Budi Nissan,  selama test drive dilarang melanggar lalu lintas. Dan menggunakan bahu jalan adalah melanggar lalu lintas.  Jadi manut saja gunakan jalur standar. Akhirnya dengan selamat, sampai juga di Rest Are Cibubur, yang ternyata parkirannya hampir penuh.

[caption id="attachment_310302" align="aligncenter" width="300" caption="Biar panas menyengat, untuk berfoto harus tetap senyum lebaaar"]

14022825201783262647

[/caption]

Nasi Liwet, Tanya Jawab, Banjir Hadiah

Sampai di Cibubur, cuaca panas menyengat.  Karena itu, kebanyakan peserta agak enggan keluar dari Nissan March yang AC-nya yang sejuk demi berfoto di tengah udara panas menyengat.  Namun mau gimana,  di situ semua peserta dibagikan kaos yangwajib dipakai langsung untuk kepentingan foto bareng. Yang rada ribet adalah dua temanku yang ukuran kaosnya  nggak muat. Namun dengan kreatifitas,  akhirnya semua foto bareng semua dengan kaos jatah Nissan March.

Selepas berfoto ria,  perjalanan dilanjutkan dari Rest Area Cibubur menuju Sentul City. Eda Erna sudah kembali ke mobil dan duduk di jok belakang bersama saya. Bang Didiet kembali jadi co-pilot, dan Mas Arief di balik kemudi. Acara curhat kami berempat kembali dilanjutkan.

Di sela-sela serunya ngobrol,  Bang Wiwiet mengusulkan untuk coba fitur heater. Woi, baru sekitar 5 menit heater dipasang, langsung dalam mobil serasa kolam sauna, panas pol.  Melihat dua penumpang perempuan kegerahan, buru-buru Bang Wiwietubah heater ke AC. Dalam hitungan menit, udara dingin AC sudah menyejukkan dalam mobil.

Setelah acara sauna mendadak, Mas Arif jadi beringas, di balik ketenangannya, ternyata anak Jepara ini doyan ngebut. Kondisi jalan tol yang agak lengang juga mendukung, Nissan March kali ini dipacu kencang sampai 120 km/jam.

Mas Arif dengan pede menjajal mobil mungil ini berpindah jalur dari kanan ke tengah, lalu ke kanan, lalu pindah lagi ke tengah, dan balik ke jalur kanan. Itu membuat kami serasa beneran rally mobil dan Nissan March terasa tetap stabil.  Kami berdua sebagai penumpang di belakang sejauh itu fine-fine saja sambil seru mengobrol bisnis catering makanan Betawi , walau sesekali melirik speedometer. Ya sudah, batin saya pasrah saja dengan kelihaian Mas Arif menyupir dan kestabilan Nissan March.

Sekitar 30 menit kemudian, kami sudah masuk ke Sentul City dan mencari parkir di kompleks Ah Poong. Tempat ngumpul kali ini di  Cafe Solo, yang lokasinya sedikit terpisah dari pujasera Ah Poong. Kompleks Ah Poong yang menghadirkan sungai dan gemercik air, tetapi karena panas menyengat, membuat  kami buru-buru masuk ke restoran.  Hehe selain alasan panas tadi, juga karena perut sudah keroncongan.

Banjir Hadiah, tapi tetap nggak kebagian, Hiks.

Nikmatnya es teh manis dan nasi liwet plus cabe rawit menjadi bagian nikmatnya bagian perjalanan  Rally Wisata dan Test Drive Nissan March.  Setelah urusan kebutuhan dasar, yakni makan minum terpenuhi, waktunya memenuhi rasa ingin tahu. Pak Budi membuka kesempatan bertanya yang langsung dihujani pertanyaan kritis para kompasianer.

Beberapa Kompasianer yang kritis mempertanyakan tingkat pemakaian BBM Nissan March yang mencapai 1: 10.5  liter.  Sebagai blogger yang kritis dan aware dengan informasi,  saat tanya jawab diungkapkan juga kasus pengadilan dari pembeli Nissan March tentang pemakaian BBM.

Bahwa dengan mesin baru, New Engine HR15DE yang memakai teknologi continuously variable-valve Timing Control (CVTC) dan mesin V-Patform yang bisa mengurangi beban tarikan mesin semestinya mampu menghasilkan performa responsif dan lebih bertenaga, namun tetap hemat bahan bakar.

Bahwa catatan BBM sekitar 1:10 tentu saja tidak bisa disebut hemat, apalagi dibanding mobil kompetitor.  Karena itu, solusi dari Tim Nissan lewat Pak Budi adalaha perlu dikaji ulang keakuratan pemakaian BBM  dan bila perlu, test drive untuk para blogger khusus menghitung pemakaian BBM yang lebih akurat dan lebih hemat.

Kompasianer lain memberi masukan tentang interior dalam. Sedangkan saya langsung tanya, apa ada diskon khusus untuk Kompasianer. Kabar baik dari Pak Budi, akan ada skema pembelian Nissan March yang cicilannya kurang dari Rp 1 juta sebulan.  Ups, boleh juga Pak Budi, tolong segera di-launcing ya. Siapa tahu pas untuk kantong saya.

Berdasarkan info, Harga Nissan March yang punya 5 jenis model berkisah Rp 150,8 juta sampai Rp 190 jutaan.  Ke-5 model itu adalah tipe 1.2L manual dan matic , 1.2L XS, 1.5L manual dan matic. Jika boleh, saya mengincar yang 1.5L matic yang dipatok Rp 180 jutaan itu. Dengan skema pembayaran kurang dari Rp 1 juta, berapa ya DP yang mesti disiapkan?

Setelah acara tanya jawab, Panitia telah menyiapkan permainan dan kuis, yang banjir hadiah.  Pak Budi sampai merasa kewalahan menyiapkan materi pertanyaan kuis, karena hadiahnya masih banyak.  Walau begitu, entah mengapa kali ini,  Dewi Fortuna belum berpihak pada saya.  Sementara beberapa teman malah dapat lebih dari 2 hadiah.

Selamat untuk teman-teman yang beruntung menang twit, kuis, dan berbagai lomba yang hadiahnya bikin ngiler. Termasuk lomba puzzle yang dua tim pemenangnya dapat cash Rp 1 juta. (Jadi iri.com melihat Tim 5 dan Tim 1 yang langsung bagi rata duit kagetnya hehe)

Akhirnya Terima kasih Kompasiana, Terima kasih Nissan March. Pengalaman Rally Wisata Bareng Nissan March menambah pengalaman asyik bagi saya. Makan enak + uang transport + voucher makan di Ah Poong, dan bisa lebih berkarib dengan teman-teman Kompasianer, khususnya Tim 4,  Eda Erna, Bang Didiet,  Mas Arif. Sampai ketemu lagi.







BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline