Menyimak curhat keluarga Penumpang Air Asia di jejaring sosial, mungkin bukan pilihan terbaik mengisi waktu santai. Namun, buat saya, nilainya sangat besar. Betapa kita harus mensyukuri kehidupan ini. Selain itu, ada pesan bahwa keluarga adalah harta terbaik yang dimiliki setiap orang. Terkadang (dan sering) kita baru sungguh-sungguh menghargai apapun, termasuk keluarga, setelah kehilangan ...
Hadiah Ulang Tahun
Di Ask.fm, saya membaca, seorang remaja pria bernama Stevan Raharjo, yang kehilangan seluruh keluarganya, ayah, ibu, dan kedua adiknya. Ia mengantar keluarganya ke bandara. Dan ia ingat, ayahnya berpesan, "Kak, kita berangkat dulu ya. Nanti papi kabarin kalo udah sampa sana. Kamu di Jakarta jangan ikutan teman2 kalo diajak yang macem-macem. Mau pergantian tahun suka banyak bencana, selalu berdoa setiap mau melakukan sesutu"
Stevan mengaku, ia cuma mengangguk-angguk saja karena masih ngantuk. Ia tidak ikutan ke Singapura karena jadi panitia acara dan memilih menghabiskan waktu dengan kakek nenek. Remaja pria ini kebetulan ultah besok 30 Desember.
Stevan menulis, Tuhan, kalau boleh aku minta hadiah ulangtahun dan hadiah Natal, satu kali saja dariMU, aku mohon kembalikan keluargaku, supaya kami bisa merayakan ulangtahun dan mensyukuri akhir tahun bersama-sama, seperti tahun-tahun sebelumnya. (mata saya berkaca-kaca membaca curhat si remaja pria, yang menyertakan foto-foto saat dia bercengkerama dengan keluarganya)
Foto Terakhir
Ada lagi kisah foto profil BB seorang penumpang Air Asia berlatar belakang pesawat QZ 8501 sesaat sebelum take off adalah foto terakhir lelaki yang berangkat lengkap satu keluarga, yakni bersama istri dan kedua anaknya.
Foto itu dilengkapi dengan teks "berangkat".
Masih ada Orang Gila
Namun ternyata masih ada juga "orang gila" yang tega membuat komentar sadis terhadap penumpang Air Asia QZ 8501. Penumpang dari pesawat yang saat ini masih dicari dan didoakan jutaan orang, siapapun itu, saat ini janganlah menjadi objek kekesalan, apalagi objek caci maki.
Di Ask.Fm ada komentar yang bikin saya mengelus dada dan mempertanyakan apa si komentator itu manusia sehat atau sakit jiwa. "Semoga pesawatnya tidak ditemukan, kalau perlu hancur sekalian, biar keluarga pendeta tersebut mati dan mengurangi populasi agama kristen di dunia. Di post lengkap dengan nama Rachma Wati, perempuan berjilbab.