Lihat ke Halaman Asli

Mercy

Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Penuh Kolusi? Kontes Modelling Anak-anak di Mall Emporium Pluit

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demi solidaritas dengan ibu-ibu dari siswa MercySmart homeschooling, maka saya ikutan menyertakan anak saya, lelaki,  kontes modelling.  Kebetulan satu ibu, orangtua siswa MercySmart Homeschooling punya agency modelling yang aktif banget mengirim peserta ke kontes modelling untuk pemula alias untuk orang awam.

Beberapa kali ikut kontes, saya hanya bisa tersenyum kecut karena bingung dengan kriteria pemenang dari kontes modelling. Walaupun secara tegas MC menyatakan ada 3 kriteria penilaian

1. cara berjalan di catwalk

2. kostum : pakaian, akesoris,

3. penampilan

Terus terang kalau bicara soal kontes pakaian, akhirnya selera juri yang menjadi faktor utama, mengapa si A yang norak bener kostumnya bisa jadi juara 1 mengalahkan si B yang taste pakaiannya keren dan anggun.  Mengapa si C yang cuma nyengar nyengir tanpa ada teknis catwalk bisa menang sedangkan si D yang sudah tahunan berlatih di sekolah modelling malah kalah telak.

Hal di atas itu menurut penilaian saya terjadi sangat mencolok saat pemilihan Mi Mi dan Di Di yang diselenggarakan di Mall Emporium Pluit Jakarta Utara.  Kontes modelling untuk usia 3 sampai 12 tahun itu mengiming-iming hadiah utama Rp 5 juta sampai juara ke-6 berhadiah Rp 500 ribu.  Tentu saja banyak peserta yang berlomba-lomba memikat hati juri untuk mendapat nilai tertinggi. Konon dari target 100 anak, ada 245 anak  "mejeng" di pentas hari Minggu 18 Januari 2015.

Ada tiga  juri, semuanya perempuan muda, yang saat diperkenalkan oleh MC cuma nama tok. Para peserta dan pengantar sempat bertanya-tanya, siapa saja jurinya dan apa jabatan atau prestasinya sehingga ketiganya pantas menjadi juri di ajang kontes menyambut Imlek di tahun 2015.

250 peserta

Biasanya peserta kontes yang pernah saya datangi paling banyak 100 orang.  Jadi untuk menyaksikan sekitar 250 peserta lumayan pegel. Mau pergi, takut kursi diserobot orang, karena pengunjung hari itu membludak.

Dari ratusan peserta, selalu ada yang menghibur. Ada yang lucu,  anak yang imut-imut berpakaian putri Cina yang kelamaan aktraksi sampai MC harus ingatkan waktunya sudah habis dan peserta berikutnya sudah nggak sabar. Ada peserta pria yang berpakaian ala pelajar China jaman dulu, lengkap dengan ransel dari bambu berisi pedang, yang selanjutnya ia berakatraksi sekitar 5 menit. Jadi penonton disuguhkan aktraksi, bukan tampilan model.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline