Bagi pasangan muda yang baru menikah akan merasakan masa-masa canggung ketika harus bergaul dengan keluarga besar masing-masing. Mungkin untuk para pria, hal kecil ini bukanlah menjadi suatu masalah. Tapi untuk kaum hawa pastilah akan merasa malu dan berujung salah tingkah saat bersama dengan mertua.
Ini bukan hal yang mudah bagi istri, bahkan bisa menjadi masalah serius jika tidak ada sikap saling mengerti. Sebagai suami hendaknya memahami perasaan istrinya yang selalu ingin ditemani saat berada di rumah mertua. Istri memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan keluarga barunya.
Meskipun semua orang tua pasti akan menganggap menantu mereka seperti anak sendiri namun tetap akan terbentuk jarak yang kurang nyaman diantara menantu dan mertua. Terlebih jika mertua baru sebentar mengenal menantunya.
Kebiasaan sehari-hari yang dilakukan istri dengan orang tuanya tentulah tak akan sama dengan kebiasaan yang dilakukan oleh mertua. Tak jarang pula istri akan menemukan banyak hal baru yang beberapa dapat diterima namun ada juga yang kurang dapat di terima.
Maka dari itu istri tidak bisa serta merta dapat langsung merasa nyaman ketika bersama mertuanya. Semuanya membutuhkan proses. Jangan paksa istri untuk bersikap selayaknya anak kandung namun ajarkan istri untuk dapat menyesuaikan diri dengan keluarga barunya.
Ketika istri sudah mulai nyaman dengan keadaan, barulah sedikit demi sedikit suami memberi ruang kepada istri untuk berbaur dengan mertua dan kerabatnya.
Berikut ini penulis berikan sikap-sikap yang perlu dilakukan dan yang tidak perlu dilakukan jika sedang berada di rumah mertua. Trik ini berdasarkan dengan pengalaman pribadi. Dengan melakukan beberapa hal berikut ini maka istri akan dengan mudah mengambil hati mertuanya. Semoga membantu.
1. Bangun tidur sebelum subuh
Untuk para istri, pantang bangun siang ketika sedang menginap di rumah mertua. Meskipun memiliki kebiasaan bangun siang, namun usahakan untuk bisa bangun sepagi mungkin saat berada di rumah mertua.
Bangunlah sebelum adzan subuh berkumandang. Keluarlah dari kamar agar mertua mengerti bahwa kita telah bangun. Jika kita tidak keluar kamar, akan membuat salah paham karena mertua akan mengira jika kita masih tidur pulas di dalam kamar.
Jika mertua berangkat ke masjid, ikutlah bersama mereka. Jika kita sedang berhalangan, minimal lakukanlah kegiatan kecil misal cuci muka ke kamar mandi, meletakkan gelas kotor ke dapur, atau apapun agar mertua mengerti bahwa kita sudah terbangun. Kadang mertua tidak mengerti capeknya kita seperti apa. Yang mereka lihat adalah bahwa menantunya memiliki sifat pemalas karena terlambat bangun.