Lihat ke Halaman Asli

Nunung Anggraeni

Seorang ibu rumah tangga biasa yang suka baca dan nulis

Etika Parkir di Tempat Umum

Diperbarui: 28 April 2016   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pernah nggak merasakan susah ngeluarin mobil sendiri gara-gara di depan rumah kita ada mobil yang parkir sembarangan. pasti pernah kan? Kira-kira reaksi apa ya yang muncul saat kita tidak bisa memasukkan atau mengeluarkan mobil kita sendiri dari garasi rumah kita sendiri. 

Beberapa teman sudah pernah ada yang mengeluhkan hal ini. Dari bisik-bisik pelan melalui obrolan bbm atau yang jelas-jelas melalui status facebook yang disetting publik. Bayangin...disetting publik saudara-saudara. Mungkin maksudnya sih tetangga yang parkir seenaknya itu baca status si teman dan dengan sukarela mau memindahkan mobilnya agar tidak menghalangi mobil temanku yang mau keluar masuk. Alih-alih mindahin mobil, si tetangga masih dengan cueknya parkir sembarangan. Saat aku tanya si teman sudah berapa minggu. Katanya sudah lima tahun. Pingsan deeh. Kali aja si tetangga temanku sudah putus urat malunya ya.

Kalau temenku A mengeluhkan susahnya mengeluarkan mobil gara-gara tetangga yang suka parkir sembarangan, lain lagi dengan temanku si B. Si B ini mengeluhkan tetangganya yang setiap hari parkir di halaman rumahnya yang memang luas dan cukup untuk parkir beberapa mobil. Bukan gimana-giman sih kata si teman. Tapi dia pikir halaman rumah tempat parkir umum apa, katanya masih dengan nada sewot.

Aku sendiri pernah sih ngalamin hal kayak gini selama 6 bulan. Yup 6 bulan berolah raga saudara-saudara. Jadi ceritanya tetangga depan rumah punya dua mobil tapi dua-duanya tidak dimasukkan ke garasi alias di jalan umum atau gang. Salah satu mobil kebetulan diparkir depan rumahku.  Jadi tiap kali mobil suamiku mau keluar aku dorong tuh mobil tetangga. Kudorong mundur biar mobil kami bisa keluar. Nanti kalau mobil suami sudah keluar aku balikin lagi tuh mobil ke tempat semula alias dimajuin lagi. Begitu pun tiap kali suami pulang. Jadi lumayan juga sih bikin langsing sehari 4 kali maju mundurin mobil tiap suami mau masuk dan keluar.

Dan sayangnya selama 6 bulan itu kami sama sekali nggak berani ngomong kalau itu menyiksa dan mengganggu. Maunya sih ya tau..sama tau lah. Ternyata gak tau ..tau juga. Hihi...ya anggap saja olah raga gratis. ya nggak sob? Alhamdulilah masa dorong-dorong mobil sudah berlalu. Kini mobilnya tinggal satu dan ganti yang baru. Jadi nggak halangin jalan mobilku lagi. 

JAdi nih tips aja buat temen-temen semua. Kalau mau punya mobil hendaknya punya tempat parkir dulu ya. JAdi gak perlu ngrepotin tetangga. Untung aja tetangganya baik kayak aku, Kalau galak bagaimana coba? 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline