Bahasa merupakan bagian dari sejarah peradaban dunia yang sebenarnya. Bahasa menciptakan makna dan nilai yang diyakini dan dijadikan pedoman hidup.
Seluruh tindakan manusia yang diungkapkan lewat bahasa dapat dipahami melalui komunikasi. Dengan demikian yang ditekankan di sini adalah penggunaan bahasa dalam proses komunikasi.
Terdapat tiga cara dalam menyampaikan komunikasi :
disampaikan dalam bentuk lisan
disampaikan dalam bentuk tulisan
disampaikan bukan dengan lisan ataupun tulisan tetapi dengan kejiwaan
Dengan demikian Bahasa dipandang sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan maksud dan tujuan yang disampaikan menggunakan lisan, tulisan serta kejiwaan.
Pandangan yang kedua mengenai bahasa adalah "nothing should be spoken before it has been heard nothing should be read before it has been spoken nothing should be written ( Alexander, 1967 ). Bahasa itu sebagai informasi . yang mana informasi adalah pesan yang tidak dibatasi aktivitas pendengar.
Ketika kita Tidak ada yang bisa diucapkan sebelum terdengar, maksudnya adalah sesuatu tidak bisa dikombinasikan dengan ucapan jika tidak ada proses penerimaan informasi melalui Indra pendengaran. Hal ini berimplikasi bahwa kita mampu mengucapkan kata atau kalimat setelah sebelumnya informasi diterima melalui pendengaran atau didengar dan kemudian dikomunikasikan dengan ucapan.
Kesimpulannya bahwa informasi yang diterima melalui pendengaran akan menjadi bagian penting untuk terciptanya suatu komunikasi bahasa lisan sebagai respon atas pernyataan atau pertanyaan yang kita dengar.
Tidak ada yang bisa dibaca sebelum terucap maksudnya adalah bahwa dalam konteks bahasa kita mengenal bahasa lisan dan tulisan. Bahasa tulisan memiliki sifat-sifat konsistensi artinya siapa pun orang yang membaca akan memahami isi kalimat yang dibaca. Hal ini berbeda dengan bahasa lisan atau ucapan yang kadang kala tidak konsisten tergantung penutur.
Tidak ada yang bisa dibaca sebelum ditulis maksudnya adalah bahasa tulisan merupakan salah satu bahasa yang bisa dibaca. Tak mungkin bisa dibaca jika sebelumnya tidak dikomunikasikan dengan bahasa tulisan.
Bahasa lisan hanya dapat dinikmati oleh orang yang terlibat dalam bahasa tutur atau yang dikomunikasikan secara lisan, lainnya halnya dengan bahasa tulisan maka siapa pun dan dimana pun serta dalam situasi apapun orang akan memahami bahasa yang disajikan dalam bentuk bahasa tulisan. Jadi seseorang disebut membaca jika di hadapan nya disajikan informasi dalam bentuk tulisan, maka benar bahwa tidak ada yang bisa dibaca jika tidak ada tulisan.
Namun seringkali kalimat yang dibaca merupakan buah fikir yang semula diucapkan atau merupakan perasaan dalam diri Ketika keinginan dan kemauan tidak tersampaikan. Perasaan sendiri mengandung arti pesan yang tidak memiliki parameter waktu dan tempat.