Pandemi yang bikin heboh manusia se-planet bumi ini, lagi-lagi jadi berita penting . Di NKRI, sejak libur panjang Hari Raya Idul Fitri bulan Mei 2021, kasus terpapar covid 19 jadi membludak.
Metode prokes tentang bagaimana cara pencegahannya dengan 3M bahkan 5M, tetap masih membuat kasus covid 19 di negara kita menjadi hotspot global se Asia (Kompas.com, 24 Juli 2021). Tentu saja hal ini juga berkaitan dengan kesadaran masyarakat yang belum sepenuhnya taat prokes.
Anggota grup WhatsApp kita juga mulai banyak yang terpapar covid 19. Walau ada yang meninggal dunia, namun bersyukur masih lebih banyak yang sembuh.
Beredar pula kesimpang-siuran berita dari beberapa dokter di medsos yang menganjurkan cara kita menyikapi penyakit ini. Ada dokter yang menganjurkan harus tetap melawan sakit dengan mengonsumsi makanan sehat, walau terasa hambar dan kadang muntah, tetap diupayakan masuk makanan ke tubuh kita. Namun ada dokter yang menganjurkan agar kita menjadi host yang buruk untuk virus covid 19, dengan tidak memberi mereka makanan karbohidrat dan gula. Bahkan disarankan berpuasa dulu sekitar 20 jam dan dianjurkan banyak tidur.
Saya belum cek, berita mana dari kedua pernyataan dokter itu yang hoax, tetapi saya punya beberapa rekan penyintas covid 19, sehingga bisa tahu pengalaman berharga mereka.
Info-info tentang bagaimana mereka bisa sembuh serta obat dan vitamin apa saja yang mereka konsumsi, perlu juga kita ketahui. Dengan harapan, agar kita atau orang-orang sekitar kita tidak panik bilamana terpapar covid 19 dan bisa melakukan kiat para penyintas covid ini.
Pandu, rekan saya yang terpapar covid 19 di bulan Juni 2021 bersama dengan istri dan 2 (dua) putrinya, punya kiat menarik yang membuat mereka cepat sembuh.
Sejarah awal terpapar, ketika istri dan putri-putri Pandu berkunjung ke rumah seorang keluarga yang berulang tahun. Memang tidak ada perayaan besar, sehingga diperkirakan cukup aman. Tetapi ternyata asisten rumah tangga di rumah itu, baru saja kembali dari mudik Lebaran. Sang ART inilah yang membawa virus dari luar kota, sehingga seluruh orang yang ada di rumah itu terpapar covid 19.
Pulang dari rumah keluarga yang berulang tahun itu, di malam hari putri-putri dan istri Pandu demam dan flu. Setelah cek dengan antigen esok harinya, ternyata mereka positif covid 19. Tidak berlangsung lama Pandu juga ikut terpapar. Penciuman bau mereka hilang, badan menggigil dan tulang terasa ngilu-ngilu. Pandu sempat merasa sesak, namun disiasati dengan tidur posisi miring sehingga mengurangi rasa sesak dan membalur tubuh dengan kayu putih.
Mereka tidak menggunakan AC (Air Conditioner) selama sakit, mengonsumsi obat demam paracetamol, vitamin C1000, D3, anti virus oseltavimir phospahate sehari 1x yang dikonsumsi selama 4 hari. Mereka mengonsumsi obat batuk yang biasa tersedia di Mini Market saja, karena ada batuk sesekali.
Dari awal sakit mereka berupaya tetap makan seperti biasa walau terasa hambar, minum susu 1x sehari, konsumsi buah setiap waktu makan dan berjemur walau menurut Pandu tidak setiap hari dilakukannya.