Lihat ke Halaman Asli

Ibrohim Azamta

Universitas Andalas

Kegiatan Mewarnai Mandala pada Korban Banjir Kanak Madya di Tabing Banda Gadang, Kota Padang

Diperbarui: 19 Desember 2022   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Curah hujan yang cukup tinggi di Kota Padang akhir-akhir ini telah membuat beberapa titik wilayah mengalami bencana. Di Tabing Banda Gadang contohnya, sebuah banjir terjadi akibat ketidaksiapan tanggul dalam menadah volume air yang masuk secara drastis serta rendahnya permukaan tanah yang bermukim disana sehingga air cukup cepat meluap.

“Banjir ini sudah cukup biasa. Namun yang paling parah terjadi di tahun 2012 dimana semua rumah hampir tenggelam dan kami para korban harus mengungsi ke rumah pak RT sambil membawa berbagai barang berharga kami.” ujar salah satu warga disana.

Berdasarkan hasil wawancara, warga tidak hanya merasakan dampak negatif secara materiil tetapi juga dari segi psikologis. Mereka sempat mengatakan bahwa ketika gerimis datang, perasaaan was-was muncul kembali pada setiap warga disana, termasuk pada kelompok anak-anak madya.

“Saya bahkan sempat izin beberapa kali tidak masuk (sekolah) karena rumah (saya) tergenang banjir”, pungkas seorang anak SD yang rumahnya berlokasi di Tabing Banda Gadang.

Oleh karena itu, kami dari kelompok mahasiswa psikologi Universitas Andalas ingin memberikan intervensi secara psikologis guna untuk memberikan efek menenangkan dengan melibatkan kegiatan berupa mewarnai Mandala kepada anak-anak SD berusia 6-12 tahun. 

Intervensi dilakukan pada tanggal 11 Desember 2022 di Musholla Al Jannatun Na'im, Tabing Banda Gadang, dengan memberikan dongeng pertama tentang lebah jantan dan lebah pekerja serta dongeng kedua tentang lebah jantan dan kupu-kupu. Setelah setiap sesi dongeng berakhir, peserta kemudian diberikan kertas Mandala untuk diwarnai dengan bentuk lebah dan bunga serta kupu-kupu dan bunga.

Peserta terlihat cukup antusias dalam mengikuti dongeng dan mewarnai Mandala tersebut. Selain mendapatkan hikmah dari dongeng, peserta juga terlihat cukup senang dalam mewarnai Mandala tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat membuat anak menjadi lebih tenang atas perasaan was-was yang selama ini melandainya akibat bencana banjir. Kegiatan kemudian diakhiri dengan pemberian pensil warna kepada masing-masing peserta dan juga sesi dokumentasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline