Lihat ke Halaman Asli

Ibrahim Zaky Khazimi

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah JKT

Konteks Sosial dan Kultural

Diperbarui: 27 Oktober 2024   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Konteks sosial dan kultural mencakup berbagai aspek yang mempengaruhi kehidupan masyarakat, termasuk nilai-nilai, norma, tradisi, dan interaksi antarindividu dalam suatu komunitas. Pemahaman tentang konteks ini sangat penting dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, antropologi, sosiologi, dan psikologi. Dalam konteks pendidikan, misalnya, pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) memberikan landasan yang kuat untuk memahami bagaimana pendidikan dapat disesuaikan dengan nilai-nilai lokal yang ada di masyarakat. 

1. Pengertian Konteks Sosial dan Kultural

Konteks sosial merujuk pada lingkungan sosial di mana individu atau kelompok berinteraksi. Ini mencakup struktur sosial, hubungan antarindividu, serta dinamika kelompok. Sementara itu, konteks kultural berkaitan dengan kebudayaan yang meliputi bahasa, seni, adat istiadat, dan kepercayaan yang dianut oleh suatu masyarakat. 

2. Pentingnya Konteks Sosial dan Kultural dalam Pendidikan

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial dan kultural. Ki Hajar Dewantara menekankan bahwa pendidikan harus mencerminkan dan menghormati kebudayaan lokal. Dalam hal ini, pendidikan tidak hanya berfungsi untuk mentransfer pengetahuan tetapi juga untuk membentuk karakter dan identitas peserta didik berdasarkan nilai-nilai yang ada di masyarakat. 

a. Nilai Gotong Royong

Salah satu nilai luhur dalam konteks sosial Indonesia adalah gotong royong. Ini merupakan prinsip kerjasama yang sangat kuat dalam masyarakat. Dalam pendidikan, nilai ini dapat diterapkan untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya kolaborasi dan saling membantu di antara mereka.

b. Kebersamaan dan Solidaritas

Kebersamaan juga merupakan aspek penting dalam konteks sosial. KHD mengajarkan bahwa pendidikan harus bersifat humanis dan berlandaskan pada kemandirian serta rasa solidaritas antar peserta didik. Dengan membangun rasa kebersamaan di sekolah, siswa akan belajar untuk saling mendukung satu sama lain.

c. Penghargaan terhadap Budaya Lokal

Penghargaan terhadap budaya lokal menjadi salah satu kekuatan dalam konteks kultural. Pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dapat membantu siswa mengembangkan identitas yang kuat serta memahami posisi mereka dalam masyarakat global.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline