Lihat ke Halaman Asli

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL MASA ANAK-ANAK AWAL

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Secara kronologis (menurut urutan waktu), masa kanak-kanak (earlychildhood) adalah masa perkembangan dari usia 1 atau 2 tahun hingga 5 atau 6 tahun. Perkembangan biologis pada masa-masa ini berjalan pesat, tetapi secara sosiologis masih sangat minim, yaitu masih terikat oleh lingkungan dan keluarganya. Oleh karena itu ,fungsionalisasi lingkungan keluarga pada faseini penting sekali untuk mempersiapkan anak terjun kedalam lingkungan yang lebih luas terutama lingkungan sekolah.

Masa kanak-kanak sering disebut masa estetika, masaindera, dan masa menentang orang tua.Mengapa demikian, Karena apa masa ini anakanak mulai merasakan perasaan tentang keasyikan dan keinahan dunianya, dengan dibarengi dengan perkembangan biologis yang pesat.Oleh karena itu anak-anak mulai senang melakukan eksplorasi lingkungannya.Kemudian mengapa bisa disebut dengan masa menentang orang tua. Disini karena anak-anak mulai bermain memerankan peran kehidupan masing-masing. Hal itu tidak lain disebabkan karena munculnya kesadaran anak, bahwa dirinya mempunyai kemampuan dan kehendak sendiri, yang dapat berbeda dengan orang lain. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak sama dengan orang lain. Anak-anak pada masa ini bersifat meniru, banyak bermain dengan lelakon(sandiwara) atau khayalan, yang kadang-kadang dapat membantu dalam mengatasi kekurangan-kekurangannya dalam kenyataan.

Dalam setiap masa perkembangan, individu tentu mengalami masa pemenuhan tugas perkembangan untuk dapat melanjutkan kepada tingkat perkembangan selanjutnya. Sedangkan pada masa anak-anak awal ini memiliki beberapa tugas perkembangan yang lebih terkait dengan psikososial anak, antara lain adalah:



  1. Belajar berbicara, misalnya mulai dengan menyebut kata ibu , ayah, dan nama-nama benda sederhana yang ada di sekelilingnya.


  2. Belajar membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, dan bersopan santun seksual.


  3. Belajar mengadakan hubungan emosional selain dengan ibunya, dengan ayah, saudara kandung, dan orang-orang di sekelilingnya.


  4. Belajar membedakan antara hal-hal yang baik dengan yang buruk ,juga antara hal-hal yang benar dan salah,serta mengembangkan atau membentuk kata hati (hatinurani).


  5. Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana tentang kenyataan social dan alam, serta mempersiapkan diri untuk membaca.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline