[caption id="attachment_257492" align="aligncenter" width="300" caption="Headline Kompasiana"][/caption]
Saya bukan pekerja di media manapun ataupun wartawan. Hobi menulis saya ada sejak mengetahui yang namanya blog. Rangkaian tulisan sesuai kreatifitas, pelaporan, opini atau isi hati pribadi mulai saya tulis dalam blog dan media seperti http://www.blogspot.com, http://www.dagdigdug.com , http://www.blogdetik.com dan terakhir 2 hari ini pada http://www.kompasiana.com. Hal yang membuat saya tertarik pada kompasiana yaitu tulisan bisa saling dikomentari dan dibaca oleh penulis lainnya. Sungguh menarik dan memberikan motivasi untuk menulis-menulis lagi.
Saya mulai percaya diri menulis sejak membaca buku Joe Vitale 1 - 2 tahun lalu, yang menyatakan tulisan itu seperti mengungkapkan pikiran dan berbicara melalui seperti halnya berbicara langsung kepada kalayak pembaca. Tulisan interaktif dan lebih mengena jika ditulis dari pikiran dan dorongan hati yang bahagia dan sepenuh hati dalam kata-kata runut. Setiap menulis saya membayangkan pembaca ada di depan saya dan saya menyampaikan isi tulisan seperti berbicara dengan pembaca. Wah penyampaian Joe Vitale yang sangat menggugah.
Dalam suatu tulisan yang detailnya saya sudah lupa, kebutuhan tertinggi manusia adalah aktualisasi diri. Menulis di blog atau media semacam kompasiana ini adalah salah satu cara untuk mewujudkan aktualisasi diri melalui tulisan. Sungguh suatu kebahagiaan apabila tulisan bisa dibaca, bermanfaat dan bahkan akan berbunga-bunga bila memperoleh penghargaan. Bukan uang atau materi yang membuat bahagia, namun penghargaan dan pengakuan atas aktualisasi tulisan itu buat pembaca.
Hati saya berbunga-bunga manakala tulisan saya dimuat sebagai Headline kompasiana pada tanggal 14 September 2010 yang berjudul Pesona Ujung Genteng, Wisata Alam dan Pantaii. Padahal saya mulai menulis di kompasiana baru 2 hari ini. Tulisan tersebut memang hasil reportase langsung atas kunjungan wisata dengan teman-teman ke daerah wisata yang menurut perkiraaan saya pribadi bisa memiliki prospek di masa depan.
Bayangkan saya tinggal dan melewati masa kecil di Sukabumi sejak 1977 sampai 1987, banyak mengenal teman-teman dari Sukabumi meski tinggal berpindah-pindah dari Bandung, Bogor, Bekasi, dan Jakarta. Paling tidak 1 bulan sekali atau 2 kali sebulan saya pasti mengunjungi bapak saya yang masih tinggal di Sukabumi. Namun demikain Ujung Genteng yang nota bene ada di selatan Kabupaten Sukabumi baru saya kunjungi November 2009 dan Mei 2010.Bahakan teman-eman saya di Sukabumi belum mengenal Ujung Genteng yang notabene lahir dan besar di kota Sukabumi.
Wah pemandangan alam dan pantainya sungguh luar biasa. Tidak kalah dengan tempat wisata lain seperti Anyer bahkan pantai Bali. Kesan mendalam atas kunjungan ke Ujung genteng (2 kali) tersebut memberikan inspirasi menjadi sebuah tulisan yang oleh admin kompasiana dijadikan Headline pada tanggal 14 September 2010. Meski tulisan saya pernah beberapa kali jadi Posting Pilihan atau Hot Blog di http://www.blogdetik.com, tulisan tentang Ujugn Genteng yang dijadikan Headline ini merupakan pertama kali di kompasiana.
Rekan-rekan mari kita menulis secara kreatif dan inovatif di kompasiana agar memberikan inspirasi dan informasi buat rekan-rekan lainnya. Moga-moga isi tulisannya makin berisi, makin runut dan menarik yang bisa membuat banyak orang terinspirasi dan tergugah untuk saling berinteraksi lebih erat lagi.
Salam.
Atas inspirasi tulisan saya di kompasiana : http://wisata.kompasiana.com/group/jalan-jalan/2010/09/14/pesona-ujung-genteng-wisata-alam-dan-pantaii/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H