Lihat ke Halaman Asli

Ib Prabowo

Perorangan

Jadilah Solusi bukan Pengompor atau Pembuat Masalah

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14257924711524696410

[caption id="attachment_371953" align="aligncenter" width="588" caption="jadilah Solusi dengan damai, sabar, hati, kasih dan Jiwa Dunia"][/caption]

Di Lagu Indonesia Raya ada yang terkesan buat saya yaitu bait "Bangunlah Jiwamu Bangunlah Badanmu". Ini kutipan singkat sederhana namun dalam. Untuk membangun badan terlebih dahulu bangun jiwa. Jiwa adalah sebagai dasar, jati diri atau isi dari diri pribadi kita masing-masing. Setelah bangun Jiwa baru badan nya entah casing, baju atau rupanya bisa bervariasi atau mungkin sering berganti tidak menjadi masalah.

Kedalaman baru tampak luar. Makanan menjadi terkesan dan membuat bahagia jika rasa nya enak, bersih, dan sehat. Perihal cara penyajian menjadi hal kedua meski untuk saat ini tidak kalah penting. Demikian juga HP, hal yang penting adalah spesifikasi HP tersebut perihal design dan penampakan jadi hal kedua.

Memang aneh masih ada yang lihat penampakan luar sebagai hal terpenting atau hanya ini satu-satunya pertimbangannya. Waktu yang akan menjawab akhirnya.

Pandangan negatif saya seringkali memberikan sinyal  berbeda. Misalnya ada kesan saat ini dalam banyak pribadi manusia di manapun yang ada dalam benaknya 90% masalah dan 10% solusi. Pandangan positif saya berpendapat jadilah pribadi yang 90% solusi dan 10% masalah.

Nah pertanyaan berikutnya : Bagaimana jadi solusi ? Jawaban klasik sering kita dapat dengan damai, sabar, hati, kasih atau istilah lain yang saya suka Jiwa Dunia.

Ini akan saya coba ulas sedikit  dan cobadikaitkan dengan tulisan ini sekitar TT #SaveHajiLulung dan Ahok vs DPRD.

Makanan yang "tone" lembut saat ini tidak jadi favorit. Rasa pedas, "spicy" penuh rempah atau rasa yang "maknyuss" lagi jadi favorit. Jadi memang kelembutan atau jalan damai, sabar, hati, kasih atau Jiwa Dunia butuh konsentrasi atau ketenangan untuk menyatakan hati kita ya bulat.

Saya akan menggabungkan keduanya, ternyata memang untuk bisa menikmati satu kelembutan atau solusi yang nyaman angin sepoi-sepoi kita perlu merasakan yang spicy, pedas dan teman-temannya. Jadi butuh ada inventaris masalah dan inventaris karakter pribadi untuk bisa duduk bersama dan dengan tenang menyelesaikan dengan lembut.

Jadi semuanya ini prosesnya atau memang suka tidak suka, mau tidak mau muncul cukup "dahsyat" di media online sehingga perlu dimunculkan topik TT #SaveHajiLulung dan Ahok vs DPRD. Berikutnya ga bisa terus menerus pedas kan perlu air putih dingin atau kelembutan ya baru step berikutnya.

Jalan kelembutan atau bahasa lain saya sering sebut Area Teta atau keheningan perlu dimulai dari kita semua, perlu dimulai dari kita penggiat media sosial atau pihak-pihak yang berkaitand engan fenomena ini termasuk wartawan, pengembil keputusan media, Ahok, Haji Lulung, anggota DPRD dan semua pihak yang langsung tidak langsung berkaitan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline