Lihat ke Halaman Asli

Ib Prabowo

Perorangan

AFTA 2015 : Ancaman atau Tantangan ?

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13932921091073994884

[caption id="attachment_313853" align="aligncenter" width="746" caption="sumber : diolah sendiri ibprabowo, twitter @browox"][/caption]

AFTA atau ASEAN Free Trade Area ditandatangani pertama kali pada 28 January 1992 di Singapura. AFTA bisa menjadi tantangan dan ancaman tergantung dari mana kita melihat. Penulis mencoba mengkajinya dalam beberapa poin penting yaitu :


  1. AFTA
  2. Sebelum AFTA
  3. Sesudah AFTA dengan Pembiaran
  4. Bonus Demografi di Indonesia
  5. SDM vs SDA : Pendidikan dengan Bangun  Jiwa dan Raga BAngsa Indonesia
  6. Kepemimpinan dari Generasi Muda

AFTA

AFTA dapat dipahami sebagai  Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area =  AFTA), sebuah perjanjian antara negara ASEAN mengenai perekonomian dalam produk barang dan jasa di seluruh negara ASEAN. Sebagai satu kesatuan mengatur pelonggaran tarif dan beberapa hal teknis agar barang dan jasa mudah saling ditransaksikan di area sesama negara ASEAN.

Saat persetujuan AFTA ditandatangani resmi, ASEAN memiliki enam anggota, yaitu Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Vietnam bergabung pada 1995, Laos dan Myanmar pada 1997 dan Kamboja pada 1999.

AFTA nantinya mencakup sepuluh negara ASEAN. Keenam anggota awal ASEAN yang menandatangani tahun 1992, mulai memperlakukan AFTA di tahun 2015.

Keempat pendatang baru lainnya menandatangani persetujuan AFTA untuk bergabung ke dalam ASEAN berikutnya, diberi kelonggaran waktu untuk memenuhi kewajiban penurunan tarif AFTA keempatnya tahun 2018.

Tujuan AFTA secara garis besar ada 2 yaitu :


  1. Meningkatkan daya saing ASEAN sebagai basis produksi dalam pasar dunia melalui penghapusan bea dan halangan non-bea dalam ASEAN
  2. Menarik investasi asing langsung ke ASEAN

Sebelum AFTA

Sebelum AFTA negara-negara berjuang dan mengatur negara-negara masing masing dalam hal daya saing, basis produksi, pasar, bea dan halangan non-bea serta dalam menarik investasi asing langsung ke ASEAN.

Kekuatan perekonomian di Dunia 10 besar plus ASEAN berdasarkan data World  Bank dari sisi GDP (Gross Domestic Product) nominal dari sisi nilai, komposisi dari global dan perbandingan dengan ASEAN (Total Dunia  71.697 bio USD atau 30,8 x ASEAN) sebagai berikut :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline