Lihat ke Halaman Asli

Ibnu Syahreza

Jejak Perantau

Haus Ilmu Pengetahuan

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam hal kehidupan di era derasnya informasi tentu tidak lepas dari pengetahuan. Pengetahuan yang bersumber dari pemikiran dan penemuan menjadi rujukan utama masyarakat modern dalam menunjang kehidupan. Baik itu secara ekonomi,sosial budaya,seni,politik dan yang paling jadi trend adalah ilmu pengetahuan di bidang sains dan teknologi.

Pengetahuan memang tidak akan lepas dari peradaban manusia. Perkembangan zaman mulai dari zaman nabi hingga zaman "merindukan nabi",pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan manusia dalam berpikir. Setiap zaman melahirkan ilmuwan-ilmuwan dalam bidangnya masing-masing. Pada abad 18 adalah awal dari abad pemikiran hingga pemikiran tersebut meluas dan menjadi sebuah ilmu yang wajib dipelajari.

Pada abad-abad 18-20 lahir ilmuwan seperti Adam Smith,David Ricardo,Issac Newton,Albert Einstein dan masih banyak lagi. Hingga abad inilah pada saat manusia sedang haus ilmu pengetahuan. Sebagai manusia di zaman informasi tentu pengetahuan adalah hal yang kebutuhan khusus yang penting dalam kehidupan. Salah satunya melalui pendidikan. Pendidikan patut kita syukuri,sebab pendidikan menjadikan pola pikir manusia menjadi lebih baik. Namun,sangat disayangkan melihat pendidikan sekarang terpaku atas ilmu yang sudah ada. Jika kita flashback tentunya Albert Einstein pernah mengatakan bahwa imajinasi lebih hebat daripada pengetahuan. Imajinasilah yang menciptakan pengetahuan.

Pada era ini,saya mengajak kepada seluruh pembaca untuk menjadi manusia yang haus akan ilmu. Membaca dan menulis adalah jalan menuju karakter akan haus ilmu tersebut. Jika ilmu sudah ditangan,maka harta akan datang. Ilmu akan menjadi hal yang tak ternilai. Bacalah setiap buku yang kau temui,jika itu mengandung yang positif. Lihatlah bangsa Jepang yang maju karena membudayakan membaca. Menulislah setelah membaca,hal ini akan menjadi menarik. Sebab,menulis adalah bagian dari berbagi ilmu yang membuat ilmu kita menjadi abadi di mata masyarakat.

Budayakan membaca dan menulis dan jadilah masyarakat beradab iptek dan imtaq

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline