Lihat ke Halaman Asli

Ibnu Syahreza

Jejak Perantau

Merdeka Itu...

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merdeka itu..

Ketika bangun pagi sebelum sang fajar..
Saat kita memandang suryaNya masih dalam kegelapan
Saat kita masih bisa bersyukur atas rahmatNya
Saat merasakan kehangatan mentari sebagai modal aktifitas

Merdeka itu
Saat kita dibebaskan dalam berpikir yang baik-baik
Saat semua keburukan hilang dalam hati
Saat prasangka kepadaNya dan sesama hilang
Saat dimana kita hidup damai tanpa ada kemaksiatan dan kekerasan

Merdeka itu
Saat ilmu pengetahuan masih dijadikan kekuatan untuk mendekatkan diri padaNya
Saat harta menjadi beban dalam membantu sesama
Saat kehidupan menjadi ibadah kepadaNya bukan kepada mereka
Saat rumah tangga menjadi surga keluarga

Merdeka itu
Saat pemuda memiliki ilmu untuk iman
Saat pemuda menjadi pembangun peradaban
Saat pemuda bebas dari kemaksiatan
Saat pemuda lebih memilih jalan kebaikan daripada kebut-kebutan

Merdeka itu
Saat dunia maya dijadikan tempat meraih kesuksesan
Saat kemaksiatan hilang dari ingatan
Saat kehidupan dalam masyarakat yang toleran
Saat bangsa terhindar dari kebrutalan dan kemiskinan

Merdeka itu
Bukan bicara soal kebebasan
Tetapi,bicara soal kepantasan
Bicara ketika harus bicara
Bukan asal bicara tanpa isi

Merdeka itu
Saat semua elemen masyarakat membangun peradaban
Saat masyarakat berani bertanggung jawab
Saat pemimpin mampu menuntun masyarakat
Saat penegak keadilan mampu menumpas kejahatan

Merdeka itu
Kita,kita memerdekakan diri
Merdeka dalam arti wacana di atas
Merdeka untuk bangsa
Merdeka untuk IndonesiaKu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline