Lihat ke Halaman Asli

Rintik

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di rintik ini

Aku menunggu dirimu

Abadi dalam dekap malam yang kelam

Angin dan dingin menjadi rupa nestapa

Dan biarkanlah cinta menjadi alasan

Sebab aku tak tahu seperti apa jawaban

Nisan lebih dulu menancap

Tidak usah menunggu hujan datang kembali

Sebab dia tidak tahu rintik ini lebih indah

Kembalilah menuju belantara angan

Biarlah bayangan diriku yang menunggu rintik ini reda

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline