Lihat ke Halaman Asli

Ibnu Sina

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Pondok Salafiah Darussalam

Diperbarui: 17 Oktober 2024   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PENDAHULUAN
 
 
1. Latar Belakang
         Pesantren adalah Lembaga Pendidikan yang mempunyai ciri khas tersendiri dan berbeda dengan Pendidikan lainnya .pendidikan di pesantren meliputi Pendidikan islam pengembangan kemasyrakatan dan Pendidikan lainyya sejenis  para peserta didik pada pesantren di sebut "santri" yang umumnya di sebut menetap di pesantren di sebut dengan "pondok" dari sini lah timbul  istilah yang Bernama "pondok pesantren" Pondok pesantren  sebagai Lembaga Pendidikan tradisionaldi Indonesia yang merupakan sesuatu asset Pendidikan asli Indonesia beberapa pesantren ,umumnya memang memiliki elemen subkultur yang berbeda beda unik dan khas.                                                                                                                                                                                                                                                              
         Pondok pesantren adalah benteng etika dan moral masyarakat yang tak bisa tergantikan pesantren lebh utama mengajakan ilmu agama islam umumnya di sebut  salafi yang di dalamnya menganut ajaran ajaran ajaran kyai atau pemilik Lembaga Pendidikan yang ajarannya menyambung sampai Nabi Muhamad SAW Pondok pesantren juga fokus terhadap Pendidikan  Pendidikan karakter keagamaaan dan sosial yang bertujuan membentuk manusia sebagai pemimpin yang rahmatan lil alaamin atau menjalin rahmat bagi sekalian alam sebab di pondo pesantren mengajarkan nilai nilai pedagogis,psikologis dan nilai nilai kemempinan
        Dalam sebuah pesantren, santri adalah objek utama yang menjadi tujuan para pendiri pondok pesantren, karena tujuan dari para pendiri pondok pesantren yakni mencetak generasi masa depan yang tidak hanya berwawasan luas dan berpengetahuan saja, namun menjadikan  menjadi manusia berkarakter kuat dan memiliki kreativitas yang baik yang akan menjadi contoh tauladan bagi masyarakat.Sebagai lembaga pendidikan, pesantren menyelenggarakan Pendidikan secara formal maupun nonformal yang secara khusus mengajarkan agama yang sangat kuat. Pesantren juga merupakan salah satu pusat pendidikan yang telah berhasil menanamkan jiwa yang kreatif dalam mengembangkan bakat/skill.
         Selain unsur Kyai dan Santri, pesantren juga memiliki banyak unsur . Seperti asrama atau pondok, masjid, kitab-kitab keagamaan, metode pengajaran, ustadz sebagai pembantu kyai dalam pengajaran, madrasah, pengurus, tata tertib dan lain sebagaianya.Mengingat luasnya dunia pesantren, alasan peneliti memilih pondok pesantren dikarenakan Pondok pesantren Mencetak generasi yang mempunyai nilai nilai moral dan etika membuat pesantren menarik untuk studi tentang pembentukan karakter terdapat pada Pondok Pesantren salafi Darusalam ,Pondok salafi Darusalam Didirikan pada 1977 oleh Nyai Haji Siti hajjah Rohmah dan Romo Kyai Hartadi.dan di lanjutkan putra mantunya yaitu  K.H Zaidun Al Qushairi untuk pengasuh Santri putra sedangkan Pengasuh Pondok Putri oleh Romo Kyai Haji Kusmanto Pawiguno Pondok pesantren yang terletak di Kacangan Kecamatan  Andong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57384, Indonesia , ini berafiliasi kuat kepada organisasi Nahdlatul Ulama dengan berdiri sebagai pesantren salaf, yakni pesantren yang menekankan pada kemampuan membaca dan mengkaji kitab-kitab salaf (kitab kuning) sebagai sarana pembelajaran sehari-hari.

DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN
Desain kegiatan Pondok salafiah Darusalam Mempunyai Lembaga Pendidikan yaitu dengan kegiatan utama Pondok pesantren terbagi menjadi 2 yaitu Diniah (Pendidikan pesantren),Mengaji sore dan malam yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penghayatan santri atau peserta didik terhadap ajaran agama islam Pendidikan pesantren biasa di sebut dengan diniah yang dilaksanakan setiap hari oleh santri putra dan santri putri ,Madrasah diniah di bagi menjadi dua yaitu ibtida dan wustha ibtida terdiri dari kelas 1,2,3 sedangkan wusta dari kelas 4,5,6 ibtida di laksanakan pada sore hari sedangkan wustha   dilaksanakan pada Malam hari Mengaji di bagi menjadi 3 yang ke 1 adalah juz amma tingkat pertama yang 2 adalah membaca kitab al quraan   umat muslim yang dilaksankan pada pagi hari sedangkan yang ke 3 menghafal al aquran dilaksanakan  pada pagi dan sore hari selain adanya Pendidikan pondok pesantren salafiah Darusalam ada juga Kegiatan Mingguan yaitu ro'an atau biasa di sebut bersih bersih pondok dan kegiatan setiap hari jumaat pagi santri putra untuk ziarah ke Makam Ibu Nyai Hajjah Siti Rohmah Sedangkan santri putri  ziarah dilaksanakan hari minggu pagi,kegiatan yang dilakukan Bersama adalah Maulid Al =Barzanji  Dilaksanakan pada setiap jummat ,Adapun kegiatan wajib  pada hari jummat yaiu Tahlil dan Yasin di laksanakan pada habis ba`da maghrib.JAM
KEGIATAN
04.00-04.15
Sholat shubuh Berjamaah
04.15-05.30
Mengaji Bersama
05-30-06.30
Bersih bersih Pondok
06.30-07.00
Persiapan Sekolah
07.00-12.00
Pendidikan Formal dan Sholat Dzuhur
12.00-14.00
Pendidikan Formal
14.00-14.30
Istirahat
14.30-15.00
Pendidikan Pesantren (Diniah)
15.00-15.15
Sholat Ashar Berjamaah
15.15-17.00
Ngaji sore Bersama
17.00-18.00
Istirahat dan persiapan sholat maghrib
18.00-19.30
Sholat maghrib,ngaji Bersama,dilanjutkan sholat isyak
19.30-21.00
Pendidikan pesantren ( Diniyah )
21.00-03.00
Istirahat
03.00-04.00
Sholat malam (tahajud)
04.00-04.30
Sholat subuh berjamaah
04.30-06.30
Ngaji pagi Bersama
 
1.2 Visi dan misi Pondok salafiah Darussalam
* Membentuk generasi yang berakhlaqul karimah
* Berwawasan luas mencintaimu nkri dan berpegang teguh pada aqidah ahlusunah waljamaah
1.3 Desain Pesan
Desain pesan yang di gunakan oleh pondok salafi darusalam berikut:
1. Pengajar menerangkan materi mata pelajaran umum dengan Bahasa
2. Asatidz atau yang disebut dengan Pengajar menerangkan materi mata pelajaran diniyyah (agama) dengan Bahasa jawa  dasar yang mudah dimengerti oleh santri, jika santri tetap belum paham, pengajar mengartikan dengan bahasa Indonesia.
3. Pembelajaran dengan metode umpan balik dengan contoh asatidz atau bisa disebut pengajar melemparkn pertayaan kepada  santri atau di sebut peserta pendidik yang telah disampaikan oleh pengajar.
4. Santri mempresentasikan materi yang telah ia dapat, sesuai dengan pembagian materi oleh pengajar baik dengan bahasa Indonesia, Arab.
5. Santri mengerjakan tamrin atau ujianakhir endidikan pesantren yang dilaksanakan di akhir semester.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline