Lihat ke Halaman Asli

Ibnu shabiq

Pelajar/pencapaian cerdas cermat juara3

Nabi Muhammad Buta Huruf?

Diperbarui: 19 Februari 2024   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ini adalah salah satu pertanyaan tentang Nabi Muhammad yang masih ada di benak pikiran penulis yaitu apakah benar Nabi Muhammad buta huruf?

Jika melihat sejarah Beliau, ketika masih muda Nabi Muhammad sering kali diajak pamannya bepergian ke berbagai tempat untuk berdagang artinya tentu saja Nabi Muhammad memiliki pengetahuan yang luas bahkan Beliau pernah masuk dalam sebuah lembaga yang bernama "darun an-nadwah" yang mengurus berbagai permasalahan ummat apalagi bangsa Arab memiliki nilai sastra yang tinggi bahkan kata pemanggilan dalam bahasa arab pun sangat banyak contohnya jika saja bahasa inggris hanya ada "me", "he", "she", "they", dan "us" bahasa arab ada lebih dari itu.

Lantas apakah benar Nabi Muhammad itu buta huruf? Penulis sendiri tidak yakin dengan pemahaman Nabi Muhammad itu buta huruf dalam artian tidak bisa baca-tulis. Yang dimaksud tidak paham kitab dalam surat 42 ayat 52 dalam al-quran tentu saja Beliau saat itu tidak mengetahui apa esensi dan makna dari kitab yang dibaca pada waktu itu begitu pula dengan bangsa arab waktu itu, mereka hanya bisa membaca kitab dan melaksanakan ritual shalat tanpa tau makna dan esensi dari shalat itu. Dan oleh karena itu pula Nabi Muhammad bertahannuts di gua dan menjauhi masyarakat karena beliau berpikir bahwa yang bangsa arab saat itu lakukan adalah tidak benar.

Saat itu turun perintah baca kepada Nabi Muhammad namun beliau tidak dapat membaca, yang dimaksudkan perintah baca dalam kasus ini bukanlah dalam artian membunyikan huruf karena wahyu sendiri pun wal shawtin wala harfin yang artinya bukan suara bukan huruf. Perintah membaca yang Allah turunkan adalah membaca kondisi zaman, membaca tidak selalu diartikan sebagai membunyikan huruf tapi juga bisa diartikan aktif menilai sebuah kondisi.

Pada saat itu karena Nabi Muhammad tidak bisa menilai suatu kondisi yang terjadi maka beliau mengatakan tidak bisa membaca. Jadi kesimpulannya tidak mungkin bagi seorang Nabi Muhammad yang notebanenya tinggal di sebuah bangsa yang memiliki nilai sastra yang tinggi itu buta huruf, al-quran diperuntukan bagi orang yang suka berpikir, jadi setiap ayatnya pun pasti memiliki makna tersirat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline