Lihat ke Halaman Asli

Gaharu Online

Ibnu Rusid

Menuntut Hak Tanpa Tanggung Jawab di Mana Profesionalisme?

Diperbarui: 12 November 2024   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di tangah krisis pendidikan yang dihadapi bangsa, ironi mencuat saat beberapa pendidik atau guru lebih fokus menuntut hak ketimbang menjalankan tugasnya dengan profesional. Hak-hak seperti kenaikan gaji, tunjangan, hingga status pegawai negeri tentu penting dan layak diperjuangkan, tetapi bagaimana jika hak-hak tersebut hanya dituntut tanpa adanya komitmen dalam menjalankan kewajiban?

Guru memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan masa depan anak bangsa. Namun, jika mereka malas menjalankan tugas, tidak hanya akan merugikan siswa, tetapi juga merusak citra profesi guru itu sendiri. Tidak sedikit laporan yang menunjukkan adanya guru yang sering terlambat masuk kelas, tidak memberikan pengajaran dengan maksimal, atau bahkan lebih banyak menghabiskan waktu untuk urusan pribadi daripada mengurus kebutuhan akademik dan pengembangan siswa. Fenomena ini sungguh disayangkan, apalagi di saat banyak guru honorer dan tenaga pengajar lain berjuang keras dengan penghasilan minim demi dedikasi pada pendidikan.

Menjadi guru bukan hanya soal penghasilan atau gaji semata, tetapi juga soal panggilan hati untuk mendidik. Pendidikan adalah amanah, dan seorang guru idealnya harus siap mengemban tanggung jawab ini dengan sepenuh hati. Apakah adil jika seorang guru terus menerus menuntut hak-hak tambahan, namun tidak memberikan usaha terbaik dalam mengajar?

Lebih dari itu, penting juga bagi pihak pemerintah dan masyarakat untuk mengawasi kinerja para guru dengan lebih ketat. Lembaga pendidikan harus mulai menilai tidak hanya berdasarkan lama bekerja, tetapi juga kualitas dan dedikasi dalam mengajar. Dengan demikian, penghargaan terhadap guru yang berdedikasi tinggi akan semakin terasa adil, dan pada saat yang sama, memberikan motivasi bagi mereka yang mungkin belum mengerahkan usaha terbaik.

Kritik ini bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk mengingatkan bahwa tanggung jawab seorang guru adalah hal yang tidak bisa dianggap sepele. Hak dan kewajiban harus seimbang. Semoga dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya dedikasi dan profesionalisme dalam mengajar, mutu pendidikan di Indonesia pun akan ikut terangkat, demi masa depan generasi penerus bangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline