Lihat ke Halaman Asli

Gaharu Online

Ibnu Rusid

NTT dan Berkah Sampah di Kampanye Petahana

Diperbarui: 10 April 2019   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: dokpri. Pose Calon Presiden Ir.Jokowidodo bersama Gemerasi Muda NTT

"NTT dan Berkah Sampah Di Kampanya Petahana"

Sampah menjadi polemik diseriap kegiatan namun berbeda dengan para pengais sampah. Sampaj dipandang sebagai berkah oleh para pemulung.(08/04/19)

Di balik hiruk pikuknya Kampanye yang diadakan di NTT tepatnya di Lapangan Sitarda Lasiana Kupang. Oleh Paslon 01 yang dihadiri ribuan orang dari berbagai wilayah di NTT. Kemeriahan yang tercipta menyisakan berkah bagi Ibu A.T. 

Sumber gambar: dokpri. Dokumentasi para pemulung di lokasi kamanye

Seorang perempuan yang telah lama menunggu untuk selesainya kampenye. Menurut Ibu yang berinisial A.T, kehadiran paslon 01 ini sangat menguntungkan bagi masyarakat NTT khususnya para pemulung termasuk dirinya tutur Ibu A. T. Sampah yang dipungut antara lain makanan sisa, gardus, bekas botol dan minuman gelas. Sampah yang dipungut Ibu AT adalah gelas bekas, yang dihargai 8000/kg. Harga yang terbilang kecil karna gelas yang dipilih harus dibersihkan lagi baru setelah itu ditimbang untuk di jual.

Dengan berkah kampanye Paslon 01 membuat dirinya sedikit legah. Hal ini dikarenakan uang dari hasil memulung dapatbdigunakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa hari. Untuk keberpihakan Ia mengatakan bahwa "itu nanti katong lihat di dalam kamar saat pemilihan sa " lanjutnya kalau boleh pak Prabowo juga bisa hadir biar semakin banyak rezeki kami.

Sementara itu sampah-sampah plastik masih berserakan di lapangan hingga ke ruas jalan, menurutnya sampah-sampah pelastik itu "mungkin nanti akan di bersihkan oleh panitia" sampai berita ini dikeluarkan lokasi kampanye masi penuh dengan sampah-sampah pelastik.

Sumber foto : dokpri. Anak-anakpun mendapatkan berkah.

Penulis : Ibnu Rusid, S.Pd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline