Lihat ke Halaman Asli

M. KHAEDIR IBNU PRATAMA

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Exit Strategy di Masa Pandemi Covid-19 dalam Lingkup Pemasaran

Diperbarui: 23 April 2021   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pandemi Covid - 19 merupakan sebuah fenomena yang sangat menggemparkan di seluruh penjuru dunia. Sejak kemunculannya, Covid-19 telah memberikan kesan yang menakutkan kepada masyarakat dunia. Akibat menjadi Pandemi Global, Covid-19 juga memberikan dampak yang sangat besar bagi segala aspek kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Dibalik dari kefenomenalan virus yang berasal dari China ini, ada salah satu pihak yang sangat berperan mengangkat Covid-19 menjadi suatu hal yang menggemparkan dunia. 

Dia adalah Media. Media merupakan komponen utama dari pers, media merupakan jembatan informasi bagi seluruh masyarakat, media memiliki kekuatan untuk melakukan kontrol sosial di dalam masyarakat. Apalagi media sangat penting sekali dalam lingkup pemasaran.


Dalam lingkup proses pemasaran terdapat banyak komponen – komponen penting yang dapat mempengaruhi jalannya proses pemasaran. Pemasaran juga merupakan bagian dari suatu manajemen perusahaan itu sendiri atau bisnis yang bisa dibilang faktor penting utama. 

Di pemasaran ini kita mengenal banyak berhasil atau tidak karena semua orang memiliki proses yang berbeda – beda dalam melakukannya. Ada banyak strategi yang dapat dilakukan dalam proses pemasaran berlangsung agar bisa survive dalam persaingan pemasaran. 

Apalagi dalam pandemi Covid – 19 yang selalu memiliki keterbatasan ini dapat mempengaruhi suatu konsep bisnis dalam melakukan strategi. Hal itu muncul dengan melihat kondisi seperti apa nantinya dengan melihat faktor internal atau eksternal.

Waktu 1 tahun lebih sudah berjalan menghadapi pandemi COVID – 19 di Indonesia yang belum dipastikan ketidakjelasannya sampai kapan pandemi ini akan berakhir dengan segala efek yang dapat menimbulkan kerugian.  Meskipun pandemi belum berakhir tetapi melihat fenomena kondisi masyarakat, pendidikan, pekerjaan di PHK itu suatu dampak krisis turunnya negara ini sehingga ketika masih berlanjut akan menimbukan suatu masalah baru lagi.


Dengan situasi masih seperti ini segala cara masyarakat telah dilakukan dalam beberapa bulan terakhir yaitu seperti melakukan kegiatan secara virtual, memanfaatkan waktu quality time bersama keluarga dirumah, berolahraga, dan lain – lain. Disisi lain itu semua masyarakat sudah mencoba dengan melakukan sesuai protokol kesehatan demi upaya untuk mencegah virus COVID – 19.


Segala keputusan dari pemerintah belum sepenuhnya untuk mengizinkan kembali beraktivitas secara normal. Beberapa bulan terakhir sempat diberitahu akan memulai tahap percobaan untuk kegiatan secara normal kembali dnegan sebuah isu pandemi akan berakhir di Indonesia. Nyatanya sampai saat ini masih sama aja meskipun tidak separah pada waktu awal dulu pandemi COVID – 19 muncul dikarenakan semua masyarakat dengan mencoba mematahui protokol kesehatan yang ada untuk mengurangi penambahanan angka korban COVID - 19. 

Kepercayaan yang dapat menjanjikan penanganan jangka panjang untuk semua masyakarat  juga di masa depan dan lingkup global. Karena pastinya semua ingin melihat bentuk sebuah proses bagaimana dalam menangani sebuah fenomena ini dan tidak pada krisis ini saja. maka dari itu kepercayaan yang diolah memungkinkan kita untuk membangun solidaritas. 

Salah satu tokoh harari menyebutkan “solidaritas global” dengan beberapa poin penting kerjasama: seperti berbagi informasi secara global atau keterbukaan informasi antarnegara, kesepakatan ekonomi dan lalu lintas perjalanan. Lalu dengan adanya suatu  permasalahan yang menimpa makhluk sosial, maka dari itu harus ada terciptanya rasa solidaritas. Pada krisis pandemi menunjukkan bagaimana solidaritas dan kerja sama global demi kepentingan bertahan untuk semua dan kita masing-masing yang sedang berjuang melawan suatu virus COVID – 19.


Kemudian situasi pandemi Covid – 19 ini telah menimbulkan beberapa kerugian dalam beberapa sektor terutama pada sisi ekonomi  dimana ekonomi shock atau kaget yang itu semua dapat mempengaruhi baik dari individu, keluarga, perusahaan, perusahaan kecil maupun besar, dan negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline