Lihat ke Halaman Asli

Ibnu Muhkam Ash Shiddieqy

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional di UPN "Veteran" Yogyakarta

Presidensi Indonesia Pada G20 Tahun 2022 sebagai Alat Diplomasi Multilateral

Diperbarui: 3 April 2023   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

       Indonesia sebagai negara yang termasuk ke dalam kategori negara berkembang dikenal dengan pertumbuhannya ekonominya yang cukup stabil meningkat dari tahun ke tahun. Dengan kondisi tersebut, Indonesia sering kali dimasukkan ke dalam forum-forum ekonomi internasional dan dapat bersuara dengan vokal untuk memberikan opini ataupun tanggapan terkait pembahasan yang terjadi. Isu ekonomi dunia bergerak secara dinamis dan beragam. Mulai dari perkembangan ekonomi yang meningkat, kasus-kasus ekonomi global, hingga isu krisis keuangan dunia yang menjadi keprihatinan masyarakat global. Dari berbagai isu yang ada dalam konteks ekonomi global, terbentuklah gagasan membentuk kelompok G20 Leaders Meeting untuk bisa menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (G20 Summit) bagi para pemimpin negara anggota G20 yang termasuk Indonesia. Lalu, pada Oktober 2021 saat KTT G20 di Roma, Indonesia terpilih untuk memegang Presidensi G20 pada tahun 2022. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi Indonesia untuk memiliki kesempatan besar ini.

       Isu ini sangat menarik bagi perkembangan diplomasi indonesia karena Indonesia termasuk salah satu negara yang aktif untuk ikut serta dalam berbagai forum dunia bukan hanya dalam lingkup pembahasan ekonomi. Diplomasi multilateral Indonesia dalam G-20 merupakan topik yang menarik untuk dibahas karena hal ini dapat menunjukkan sebuah komitmen Indonesia terhadap kerja sama internasional. Peran diplomasi Indonesia terkait isu Presidensi Indonesia dalam G20 tahun 2022 menjadi hal yang cukup penting untuk dibahas. Hal ini dikarenakan Indonesia diberi kesempatan yang sangat besar untuk bisa memimpin KTT G20 yang beranggotakan mayoritas negara-negara maju dan super power.

       Kaitan antara Presidensi Indonesia pada G20 di tahun 2022 ini menyangkut tentang bagaimana upaya diplomasi multilateral Indonesia di bidang ekonomi. Berbeda dengan kebanyakan forum multilateral yang melibatkan banyak negara, G20 yang beranggotakan 20 negara ekonomi kuat tidak memiliki sekretariat tetap. Fungsi presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota dan akan berganti setiap tahun. Pergantian presidensi G20 akan ditetapkan pada saat KTT berlangsung, seperti Riyadh Summit 2020 yang menjadikan Indonesia memegang presidensi G20 pada 2022, ditandai oleh prosesi serah terima yang dilakukan pada akhir KTT Roma (30-31 Oktober 2021).

       Diplomasi multilateral merupakan sebuah upaya diplomasi yang dilakukan oleh beberapa negara secara bersama-sama, dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah atau isu yang terkait dengan kepentingan global. Diplomasi multilateral juga bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, keamanan, kerja sama ekonomi, hak asasi manusia, pengurangan kemiskinan, dan lingkungan hidup yang sehat. Melalui diplomasi multilateral, negara-negara dapat bekerja sama dan saling memperkuat untuk mengatasi tantangan global. Keterlibatan Indonesia dalam G-20 termasuk dalam network diplomacy atau diplomasi jaringan. Dalam konteks ini, Indonesia dapat memanfaatkan keterlibatannya dalam G-20 untuk membangun jaringan diplomasi multilateral dengan negara anggota G-20 sehingga mampu memperkuat posisinya sebagai pemimpin regional di Asia Tenggara. Dengan ini, Indonesia dapat membuka peluang untuk kerja sama regional dan global dalam berbagai bidang yang dapat memberikan manfaat bagi Indonesia dan negara anggota G-20 lainnya.

       Dalam menjalankan peran Presidensi G20, Indonesia memiliki beberapa pilar yang dijadikan acuan atau standar dalam mewujudkan keamanan dan juga kemakmuran ekonomi global, diantaranya:

  • Memperkuat lingkungan kemitraan.
  • Mendorong produktivitas.
  • Meningkatkan ketahanan dan stabilitas.
  • Memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif.
  • Kepemimpinan kolektif global yang lebih kuat.

       Selain itu, ada pula berbagai strategi tindakan yang dilakukan Indonesia demi mensukseskan perannya dalam Presidensi G20 tahun 2022, yaitu:

  1. Meningkatkan partisipasi dan peran aktif dalam pertemuan dan forum G-20, seperti summit kepala negara atau pemerintahan, forum kebijakan, dan pertemuan para menteri.
  2. Menjadi koordinator dari kelompok negara ASEAN dalam G-20, sehingga Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin regional dan memperkuat kerja sama dengan negara-negara ASEAN.
  3. Mempromosikan gagasan dan inisiatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, termasuk melalui program-program pembangunan yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial.
  4. Mendorong kerja sama di bidang energi dan lingkungan hidup, terutama dalam hal pengurangan emisi gas rumah kaca dan pengembangan energi terbarukan.

       Melalui peran Presidensi G20 selama satu tahun dan ditutup dengan KTT G20 di Bali, Indonesia dapat merasakan berbagai manfaatnya yang pastinya berdampak positif bagi pembangunan nasional. Berikut beberapa manfaatnya yang dirasakan Indonesia:

  1. Presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.
  2. Merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yang juga dapat merepresentasikan negara berkembang lainnya.
  3. Momentum presidensi ini hanya terjadi satu kali setiap generasi (+ 20 tahun sekali) dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai tambah bagi pemulihan Indonesia, baik dari sisi aktivitas ekonomi maupun kepercayaan masyarakat domestik dan internasional.
  4. Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.
  5. Menjadi kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global. Dari perspektif regional, Presidensi ini menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional dan ekonomi di kawasan, mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota G20.
  6. Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan (showcasing) berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pasca pandemi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
  7. Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia juga menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional, sehingga diharapkan dapat turut menggerakkan ekonomi Indonesia.

       Presidensi G20 yang dipegang Indonesia pada tahun 2022 menjadi alat diplomasi multilateral Indonesia untuk semakin mengenalkan bahwa Indonesia juga merupakan negara yang mampu menciptakan ekosistem ekonomi yang terus menerus meningkat dan cenderung sangat stabil. Jabatan ini juga membawa angin segar yang diharapkan mampu meningkatkan nama Indonesia di mata global. Lalu, pada akhirnya Presidensi G20 tahun 2022 ini dianggap berhasil karena mampu mengkoordinir berbagai negara dengan kepentingannya masing-masing dan akhirnya menghasilkan output berupa sebuah deklarasi yang dinamakan G20 Bali Leaders Declaration atau Deklarasi Bali 2022.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline