Lihat ke Halaman Asli

Ibnu HajarAnsori

Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri

Tameng-tameng Ramadhan: Pengendalian Diri dan Peningkatan Kualitas Hidup

Diperbarui: 30 Maret 2023   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puasa adalah salah satu ibadah yang disyariatkan dalam agama Islam. Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, puasa juga memiliki banyak manfaat baik bagi kesehatan fisik dan mental. Salah satu manfaat puasa yang sering kali disebutkan adalah sebagai sistem kendali. Dalam Riwayat al-Tirmidzi disebutkan bahwa Nabi SAW menyatakan bahwa "Puasa adalah junnah (tameng) dari neraka". Hal itu menggambarkan bahwa puasa dapat menjadi system perlindungan bagi umat muslim. Tameng dalam hadis tersebut mengandung makna bahwa puasa dapat menjadi pelindung bagi umat muslim dari berbagai bentuk kejahatan. Dalam keadaan berpuasa, seorang muslim lebih mudah menahan diri dari perbuatan maksiat dan terhindar dari godaan syahwat. Puasa dapat mengontrol hawa nafsu dan menjadikan seseorang lebih tenang dalam mengambil keputusan. Dalam konteks ini, puasa berperan sebagai sistem kendali untuk menjaga diri dari perbuatan yang merugikan.

Selain itu, puasa juga berperan sebagai sistem kendali dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Dalam penelitian ilmiah, puasa telah terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti menurunkan risiko penyakit jantung, menurunkan berat badan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan konsentrasi. Dengan berpuasa secara teratur, seseorang dapat menjaga kesehatannya dengan baik dan menjalani kehidupan yang lebih sehat.

Dalam konteks rumah tangga, puasa juga menjadi sistem kendali dalam menjaga keharmonisan dan keseimbangan hubungan antara suami dan istri. Dalam keadaan berpuasa, pasangan suami istri diharapkan untuk menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang mungkin dapat menimbulkan konflik atau perselisihan. Puasa dapat menjadi momentum untuk memperkuat ikatan emosional dan spiritual antara suami dan istri. Dalam konteks yang lebih luas, puasa juga dapat berfungsi sebagai sistem kendali sosial dalam masyarakat. Dengan melakukan puasa, individu diharapkan dapat menjaga kesopanan, menghormati hak-hak orang lain, dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan orang lain.

Ketika hadis "puasa adalah tameng" dimaknai sebagai sistem kendali, maka puasa menjadi sebuah mekanisme yang digunakan untuk mengendalikan diri seseorang. Seperti halnya sebuah tameng yang digunakan untuk melindungi diri dari serangan musuh, puasa dapat melindungi seseorang dari godaan dan kecenderungan buruk yang akan menimbulkan kerusakan, baik bagi individu, keluarga maupun masyarakat. Dalam keberadaannya sebagai sistem kendali, puasa dapat berfungsi sebagai pengendali untuk menahan diri dari tindakan-tindakan yang tidak diinginkan, seperti perilaku negatif, agresi, dan tindakan impulsif. Puasa menjadikan seseorang untuk lebih memperhatikan keinginan dan dorongan-dorongan yang muncul dalam dirinya dan mengendalikannya dengan cara yang lebih baik. Puasa dapat membantu seseorang untuk lebih berpikir jernih dan mempertajam kewaspadaannya terhadap situasi yang berpotensi menimbulkan konflik atau masalah. Pemaknaan tersebut berlaku dalam konteks individu, rumah tangga, maupun sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline