Lihat ke Halaman Asli

IBNU ARIF RISYAT

TARUNA POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN

Korupsi Bukanlah Solusi, Integritas adalah Kunci

Diperbarui: 23 September 2022   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            "Korupsi bagaikan karat pada besi-besi bangunan" Hal ini diungkapkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia K.H Ma'ruf Amin pada kegiatan hari anti korupsi sedunia tahun 2021. Walau perlahan, karat pasti dapat merusak besi hingga ke mengeropos, rusak, hingga putus. Begitu juga dengan korupsi, semakin lama dibiarkan maka perlahan keadaan ekonomi, pendidikan, budaya, dan semua bidang lain akan rusak pada suatu negara dikarenakan korupsi yang tidak ditindak tegas yang dimana semakin lama akan semakin merusak Negara.

            Korupsi dapat dilakukan oleh semua orang yang mudah tergiur akan harta yang sifatnya hanya sementara dan hanya memikirkan hidup di dunia saja. Namun, korupsi biasanya dilakukan oleh mereka yang memiliki kuasa dari jabatan yang dimilikinya baik itu jabatan dari suatu instansi negara dan juga jabatan yang ada di organisasi swasta. Korupsi hanya dilakukan oleh mereka yang ingin kehidupannya selalu senang dan  padahal dengan korupsi maka ketenangan hidup tidak akan didapatkan. Hidup hanya akan dihantui oleh perasaan takut dan bersalah karena telah melakukan hal keju berupa korupsi.

Korupsi di Indonesia dapat dinilai dengan Indek Perilaku Anti Korupsi (IPAK) yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2022. Indonesia mendapatkan nilai 3,93 yang dimana hal ini meningkat dari tahun 2020 yang mendapat IPAK 3,84 dan pada tahun 2021 mendapat IPAK 3,88. Namun, walau IPAK meningkat yang menunjukkan masyarakat Indonesia menjadi lebih sadar akan nilai anti korupsi namun tetap saja kasus korupsi di Indonesia masih saja banyak.

            Dilansir dari laman resmi KPK, dalam semester pertama tahun 2022, KPK telah melakukan 66 penyelidikan, 60 penyidikan, 71 penuntutan, 59 perkara inkracht, dan mengeksekusi putusan 51 perkara. Dari total perkara penyidikan, KPK telah menetapkan sebanyak 68 orang sebagai tersangka dari total 61 surat perintah penyidikan (spirindik) yang diterbitkan. Sehingga bisa dikatakan bahwa kasus korupsi di Indonesia masih menjadi virus yang akan selalu diberantas oleh bangsa Indonesia.

            Kemudian, timbul pertanyaan, “kenapa korupsi itu ada?” Korupsi itu ada karena disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal penyebab korupsi adalah sifat tamak, nilai moral yang kurang kokoh, cenderung mudah tergoda untuk korupsi, gaya hidup yang konsumtif namun tidak diimbangi dengan pendapatan atau pemasukan. Kemudian faktor eksternal penyebab korupsi adalah sikap masyarakat terhadap korupsi bisa ditimbulkan oleh budaya masyarakat seperti menghargai seseorang karena kekayaan yang dimilikinya.

            Secara etimologis, kata integritas (integrity), integrasi (integration) dan integral (integral) memiliki akar kata Latin yang sama, yaitu “integer” yang berarti “seluruh” (“whole or entire”) atau “suatu bilangan bulat” (“a whole number”). Jadi, sesuatu yang berintegritas merupakan sesuatu yang utuh dalam keseluruhannya, sesuatu yang tidak terbagi, dimana nuansa keutuhan atau kebulatannya tidak dapat dihilangkan. Menurut saya, integritas adalah ketika selalu melakukan suatu kegiatan sesuai dengan peraturan dan nilai moral yang ada baik dilihat oleh orang lain ataupun tidak dilihat.

            Menurut saya, kita sebagai manusia harus memiliki sikap berintegritas agar terhindar dari berbagai penyimpangan dalam dunia pekerjaan. Jika tidak berintegritas maka setiap godaan yang datang akan diterima dan menjadikan diri sebagai manusia yang selalu melanggar peraturan. Sehingga, berintegritas itu wajib hukumnya untuk dapat selalu berbuat kebaikan untuk bangsa dan negara.

            Kemudian tinbul pertanyaan, “bagaimana caranya untuk dapat berintegritas?” Hal pertama yang bisa dilakukan untuk menerapkan integritas dalam bekerja adalah dengan menunjukkan sikap proaktif dan semangat menjalani pekerjaan. Kedua, Menghormati pendapat orang lain adalah salah satu contoh bentuk integritas. Hal yang satu ini juga harus kamu lakukan saat berada di tempat kerja. Menurut forbes, menerapkan integritas dalam bekerja bisa dilakukan dengan menghormati pendapat yang diberikan oleh orang lain. Ketiga, selalu mematuhi segala peraturan yang ditentukan oleh organisasi. 

Keempat, Seseorang yang berintegritas pasti bisa bersikap ramah kepada orang lain. Bersikap ramah di sini mulai dari cara bicara dan bersikap yang selalu terpuji saat menghadapi orang lain. Kelima, integritas dalam bekerja digambarkan dengan sikap tidak ragu menunjukkan rasa hormat kepada atasan dan rekan kerja. 

Keenam, Integritas sangat membutuhkan kejujuran. Pasalnya, orang yang memiliki integritas pasti akan berusaha untuk selalu jujur dalam setiap tindakannya. Ketujuh, Di atas sempat disebutkan bahwa orang yang berintegritas lebih cenderung sukses di pekerjaannya. Hal itu karena mereka selalu bekerja keras. Yang terakhir, Seseorang yang bertanggung jawab pasti selalu bisa diandalkan. Pasalnya, mereka berani menanggung segala akibat dari hal yang dilakukannya.

            Integritas dapat membuat manusia jauh dari kata “korupsi”, karena dengan integritas seseorang tidak akan segan untuk berkata “tidak” kepada upaya serta rayuan untuk bertindak korupsi. Seseorang akan melaporkan dan melawan setiap tindakan korupsi yang akan datang dan sudah datang  jika orang itu memiliki jiwa integritas yang kuat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline