Dengan Ketinggian 2.457 meter diatas permukaan laut (mdpl), gunung Sibuaten adalah puncak tertinggi Sumatera Utara. Sebelumnya puncak tertinggi Sumatera Utara adalah Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Tapi karena Sinabung sering terjadi erupsi dan letusan, itu mengakibatkan pengikisan di areal puncak.
Kini atap Sumatera Utara adalah puncak gunung Sibuaten. Untuk mendaki gunung ini ada dua jalur yang bisa dilalui para pendaki . Pertama, jalur pendakian lewat Desa Nagalingga (Pos Gempari). Dan, kedua jalur pendakian melalui Desa Pancur Batu (Pos Gunsipab). Kedua jalur ini berada di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Dengan trek yang lumayan menantang di sepanjang pendakian, gunung ini banyak diminati para pendaki, baik dari dalam provinsi ataupun luar provinsi. Bahkan pendaki dari luar Pulau Sumatera dan Luar Negri juga kerap menyambangi gunung ini .
Ada yang mengesankan dari trek gunung ini, yakni jalur berlumpur dan akar di sepanjang perjalanan, terutama saat berada di areal hutan lumut-nya.
Sebelum mendaki, biasa nya para pendaki bermalam dulu di kaki gunung atau di Pos Pendakian. Esok paginya mereka melakukan registrasi sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak.
Untuk sampai ke puncak, waktu tempuh para pendaki berbeda-beda. Ada yang cepat hingga tembus 5-6 jam perjalanan. Ada juga yang santai hingga menempuh waktu 8-12 jam. Semua tergantung sistem atau cara kita masing-masing, asal tidak membawa ego dan emosi dalam diri.
Di atas para pendaki di sediakan areal camp (tempat berkemah). Ada yang berkemah di shelter 5, untuk mereka yang mendaki dari jalur Nagalingga. Sedangkan yang mendaki dari Pancur Batu akan berkemah di Puncak Timur.
Dari areal berkemah kita butuh waktu sekitar 10 Menit perjalanan untuk sampai ke Pilar atau ke puncak tertingginya. Di Pilar kita juga bisa berkemah, namun lokasinya terbilang kecil hanya bisa untuk 1 atau 2 tenda.
Semoga kita selalu safety dalam hal perbekalan, peralatan dan fisik ketika ingin mendaki gunung. Itu dimaksudkan untuk mencegah sesuatu hal yang tak diinginkan. Dan semoga kita tetap mengingat akan tugas kita untuk tetap menjaga dan merawat kelestarian alamnya. Terutama dari sampah logistik kita masing-masing.
telah tayang di indonesiana.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H