Kritik: novel laskar pelangi
Laskar Pelangi adalah sebuah novel terkenal yang ditulis oleh Andrea Hirata. Inilah novel yang mengangkat isu pendidikan di Indonesia, khususnya bagi anak-anak kurang mampu.
Menceritakan bagaimana 10 anak bersekolah di Belitong. Kisah novel terjadi pada tahun 1970-an. Berawal dari kisah seorang anak bernama Ikal. Ikal adalah siswa miskin yang bersekolah di Belitong. Anak-anak di Belitong tidak ada yang mengenyam bangku SMP, lulus SD saja sudah merupakan prestasi yang luar biasa.
Ikal dan kawan-kawan lainnya dijuluki sebagai Laskar Pelangi. Julukan itu diberikan karena mereka melewati banyak cobaan dalam menempuh pendidikan. Dimulai dengan pejabat pemerintah yang skeptis,kemiskinan, perusahaan serakah dan fasilitas hancur. Mereka juga harus menghadapi rasa percaya diri yang rendah saat belajar.
Novel Laskar Pelangi banyak diberi nilai-nilai kehidupan. Contoh nilai yang disampaikan pengarang adalah kehidupan sosial. Anak-anak miskin ini masih semangat dalam pendidikan. Selain itu, novel ini juga sangat menginpirasi untuk para pelajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H