Lihat ke Halaman Asli

Ibnu Muslim.

Kepala keluarga

Menjaring Burung untuk Hobby dan Cari Rezeki

Diperbarui: 3 November 2024   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel


Hari minggu ini saya gunakan berkebun, disamping itu saya melihat tetangga saya namanya Basri, sedang menjaring burung di kebun kosong. 

Basri memasang jaring sepanjang 30 meter dan lebar 5 meter. Jaring ia bentang menggunakan tiga tiang bambu. Setelah terpasang ia jaga dan diamati dari jauh. 

Tak lama kemudian sekitar setengah jam ada burung sriti terjaring. Namun karena belum tahu caranya memelihara sriti, maka ia lepaskan kembali burung itu. 

Tak lama lagi sekitar 40 menit, ada lagi burung laweda terjaring. Karena ia tahu cara memelihara maka ia simpan di tempat yang ia sediakan. 

Empat puluh lima menit kemudian burung kapasa-kapasa juga terkena jaringnya. Basri yang tinggal di Dusun Pabetange, Kelurahan Boribelaya, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros  Provinsi Sulawesi Selatan, pekerjaan pokoknya sebagai petani dan tukang batu. 

Namun karena padinya sedang berbunga dan sepi kerjaan sebagai tukang batu maka ia menjaring burung. Kegiatannya untuk mengembangkan hobby dan menambah rezki. Burung yang tertangkap bermacam-macam. Misalnya kutilang, perkutut, terkuku, laweda dan kapasa serta burung lainnya. 

Burung yang sudah tertangkap ia pelihara. Jika sudah baik dan berbunyi nyaring biasanya ada yang membeli. Termasuk saya juga beli satu pasang burung perkutut dengan harga Rp 150.000,-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline