Lihat ke Halaman Asli

Ibnu Muslim.

Kepala keluarga

Program Makan Gratis Akan Meringankan Beban Orangtua Peserta Didik SMA PGRI Bantimurung

Diperbarui: 12 Oktober 2024   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta dDdik SMA PGRI Bantimurung Makan Bersama Setelah Belanja dari kantin (Dokpri)

Setiap hari efektif belajar Peserta Didiik SMA PGRI Bantimurung, hampir semuanya belanja makanan dan minuman di kantin dekat sekolah. Makanan yang mereka beli antara lain nasi kuning, bakso tusuk, mie siram dan beberapa potong kue. Sedangkan minumannya biasanya minuman segar, es teh, es buah. Walaupun di sekolah telah disediakan minuman air putih (galong). Rata-rata mereka menghabiskan uang belanja untuk makan dan minum sekitar Rp 15.000,-Kalau mereka makan Coto Makassar minimal Rp 20.000,-sudah ada dua buah ketupat kecil.

Kebanyakan mereka tidak sarapan pagi di rumahnya. Jadi pada sekitar pukul 09.00 Wita (sekitar masuk jam ke-3) mereka sudah mulai lapar. Padahal sesuai jadwal mereka istirahat pukul 10.30 Wita. Untuk itu bapak ibu guru kadang perlu menyikapi hal ini. Ada juga peserta didik yang mungkin sama sekali tidak membawa uang jajan. Mereka hanya menunggu belas kasihan dari temannya untuk bisa mentraktir  walaupun hanya satu tusuk bakso. Untuk menambah makanan agar perut tidak terlalu lapar diantara mereka ada yang memetik buah jambu, mangga yang ada disekolah. Saat ini memang sedang musim mangga, walaupun masih mentah. Hanya ditambah kecap dan garam, mangga mentah terasa nikmat jika mereka makan bersama. Demikian pula jambu biji.

Namun biasanya ada akibatnya, yakni perut mereka jadinya agak pedih. Sehingga saat pelajaran berikutnya mereka kurang konsentrasi. Dengan adanya Kebijakan Program Makan Gratis untuk anak sekolah, mudah-mudahan jika sudah jalan programnya dapat meringankan beban orangtua peserta didik. Selain itu mudah-mudahan menunya dapat menambah gisi mereka, dan akhirnya akan lebih sehat, dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Alhasil materi yang dipelajari dapat diserap secara maximal. 

Sebenarnya yang lapar di sekolah itu bukan hanya peserta didik, tetapi pendidik dan tenaga kependidikanpun jarang yang sarapan pagi kalau akan pergi ke sekolah. Rata-rata mereka juga makan dan minum di sekolah, belanja di kantin. Kami merasa gembira karena sejak minggu yang lalu sudah ada survey dari calon pengelola Program Makan Gratis yang ada di Kecamatan Bantimurung. Kalu tidak salah calon petugasnya dari Kodim Bantimurung. Ia datang ke sekolah menanyakan jumlah peserta didik SMA PGRI Bantimurung. Sesuai data dapodik jumlahnya sekitar 67 orang peserta didik.

Menurut penjelasannya makanan gratis akan diolah oleh para ahli masak dan ahli gisi. Rencana tempat masaknya kemungkinan di area tanah kodim di samping SD Pakalu I. Semoga semua berjalan lancar, peserta didik dapat menu makanan gratis dan menyehatkan. Kami berharap pendidik dan tenaga kependidikan juga mendapatkan makan gratis. Salam literasi (IM)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline