Lihat ke Halaman Asli

Ibnu Fachri Al Hanif

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Analisis Perilaku Reproduksi Burung Lovebird

Diperbarui: 1 Januari 2024   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Burung ialah salah satu satwa yang dapat ditemukan pada berbagai jenis habitat, contohnya pantai, rawa, pegunungan, ataupund ataran rendah sekalipun. Selain itu, burung juga memiliki peran ekologi yang penting bagi sosial, ekonomi, dan budaya yang ada di masyarakat. Burung juga menjadi salah satu hewan peliharaan yang sangat digemari di kalangan masyarakat karena memiliki warna bulu ataupun kicauan yang khas dan sangat menarik. Salah satu spesies burung yang banyak dipelihara oleh masyarakat karena warna yang sangat menarik ialah burng lovebird. Lovebird adalah hewan dari kelas aves yang berkembang biak secara ovipar atau bertelur. Burung lovebird memiliki ciri tubuh dengan panjang sekitar 13-17 cm dan dengan berat rata-rata 40-60 gram.

Burung lovebird banyak dikembang biakan melalui persilangan agar menghasilkan corak warna yang beragam dan dikenal sebagai varian. Varian green series merupakan varian yang paling populer kareana kicauannya yang khas. Lovebird memiliki kecenderungan untuk membentuk ikatan batin dengan sesama burung lovebird atau pada saat berinteraksi dengan manusia. Tingkah laku burng lovebird jantan dan betina dalam berinteraksi saat masuk musim kawin menjadi ciri khas yang unik dari burung tersebut. Tingkah laku burung lovebird jantan dan betina sering disebut tingkah laku seksual atau kawin. Tingkah laku sekusal pada saat pra kopulasi bertujuan untuk menarik pasangannya agar siap atau mau melakukan kopulasi yang biasanya dilakukan oleh burung lovebird jantan, dengan cara mendekati betina atau menyisik bulu, dan malekukan aktivitas bercumbu.

Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari berbagai sumber, perilaku menyisik bukan hanya dilakukan pada saatakan melakukan proses kopulasi, melaikan juga dilakukan pada saat bertengger dan beristirahat. Frekuensi dari perilaku menyisik bulu ini lebih banyak dilakukan oleh burung lovebird jantan. Berbeda dengan perilaku bercumbu, frekuensinya lebih tinggi dilakukan oleh burung lovebird betina. Perilaku percumbuan dapat terjadi karena dorongan pengaruh hormonal di dalam tubuh hewan tersebut.

Pada penulisan artikel ini penulis mengharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai gambaran bagaimana tingkah laku kawin antara burung lovebird jantan dan burung lovebird betina. Dengan diketahuinya tingkah laku ataupun perilaku tersebut dapat mengantisipasi terlambatnya proses kawin.

Daftar Pustaka

Dewi, D.S., & Titin, K. (2015). KARAKTERISTIK DAN PERILAKU LOVEBIRD JANTAN SERTA BETINA VARIAN HIJAU STANDAR. Jurnal Ilmiah Perternakan Terpadu. 3(4), 228-233

Nugroho, A.A., Noviana, R., Ari, M. & Eva, A. (2022). STUDI TINGKAH LAKU KAWIN BURNG LOVEBIRD JANTAN DAN BETINA SPESIES Agapornis fiscberi VARIAN COBALT. Bioeksperimen. 8(2), 97-105

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline